Kenali Tanda-Tanda Kebuntingan Sapi

Pertanianku – Sapi atau kerbau yang telah diinseminasi buatan perlu diperiksa kebuntingannya sedini mungkin. Tujuannya agar dapat dicapai satu anak dalam satu tahun. Selain itu, deteksi dini menghindari anestrus berkepanjangan yang diakibatkan oleh gangguan fungsi atau penyakit di dalam ovarium dan uterus, seperti hipofungsi, cystic ovarium (kista CL, luteal cyst, dan kista folikel), atau pyometra. Jika penyakit tersebut dapat dikendalikan sedini mungkin, reproduktivitas tetap diharapkan seoptimal mungkin.

Kenali Tanda

Tanda yang sering dipakai selama memeriksa kebuntingan pada sapi dengan palpasi rektal. Cara diagnosis kebuntingan ini ternyata lebih praktis dan mudah prosedurnya juga mempunyai akurasi yang tinggi. Palpasi rektal tersebut didasarkan atas kondisi uterus, ovarium, dan buluhbuluh darah uterus (arteri uterina mediana). Adapun cara lain dengan Ultrasonografi (USG), X-ray (pada trimester ketiga), Magnetic Resonance Imaging (MRI), maupun uji endokrinologi.

Sebelum perlakuan diagnosis kebuntingan dilaksanakan, dibutuhkan informasi tentang sejarah IB (inseminasi buatan), tanggal melahirkan terakhir, tanggal dan jumlah inseminasi, serta kondisi patologik dan penyakit yang pernah dialami. Selanjutnya, sapi yang akan diperiksa kebuntingannya diamankan (mendapat perlakuan restrain) dengan palang kayu yang kuat dan bebas tajam bagian belakangnya. Tangan memakai glove yang diberi sabun yang tidak mengiritasi mukosa rektum saat melakukan palpasi rektal.

Jari tangan dikuncupkan sewaktu hendak dimasukkan ke dalam rektum. Selanjutnya, tangan didiamkan jika ada kontraksi rektum dan dimasukkan kembali saat kontraksi terhenti. Jika rektum penuh dengan tinja, sebagian tinja dikeluarkan terlebih dahulu. Waktu pengeluaran tinja ini sebaiknya tangan tidak dikeluarkan dari dalam rektum agar rektum tidak mengembung.

Jari tangan dikembangkan dan diturunkan ke bawah sampai mengenai kornea uteri.

 

Sumber: Buku Inseminasi Buatan