Pertanianku — Beberapa orang memelihara merpati sebagai hewan peliharaan, untuk kontes, sebagai hewan hias, bahkan ada yang dikomersialkan sebagai hewan pedaging. Sebagai sumber protein, ternak merpati dapat dijadikan model bisnis baru. Ada banyak jenis merpati salah satunya, yaitu American Giant Runt.
Indonesia memang memiliki banyak jenis merpati. Namun, kebanyakan perawakannya relatif kecil sampai sedang. Sudah banyak upaya untuk mengembangkan persilangan dari berbagai jenis merpati agar dapat menghasilkan merpati unggul dan besar. Namun, terkendala pada ketersediaan bibit unggul.
Di sebuah negara Benua Eropa dan Amerika, ternyata ada jenis merpati yang memiliki postur badan besar. Salah satunya adalah merpati jenis American Giant Runt. Jenis ini menjadi menu utama merpati potong di Eropa dan Amerika. Oleh karena itu, Prihardjono mengusung merpati ini ke Indonesia untuk dikembangbiakkan.
American Giant Runt memiliki perawakan yang lebih besar dibanding merpati pada umumnya. Tubuhnya yang hampir menyerupai ayam broiler ini tentu saja memiliki daging yang lebih banyak.
“Kami menemukan jenis merpati ini setelah keliling di beberapa negara seperti Afrika Selatan, Eropa, dan Amerika. Jenis merpati inilah yang cocok dengan iklim di Indonesia,” kata ketua Komunitas Merpati Hias Indonesia Prihardjono.
Ia menambahkan, jenis merpati American Giant Runt sangat layak jika dijadikan merpati potong. Dengan pemberian makanan yang cukup, pada usia tiga bulan merpati ini sudah layak dikonsumsi. Bahkan, sebagian masyarakat di Cina sudah mengonsumsi pada usia dua minggu.
Merpati ini sudah mulai dikembangbiakkan di Indonesia terutama di kalangan komunitas. Namun, belum ada yang memperdagangkannya sebagai merpati potong. Padahal, merpati American Giant Runt merupakan sumber protein. Dari sisi biaya operasional makanan, merpati jenis ini membutuhkan 3 kg makanan, mulai dari menetas sampai merpati layak dipotong.