Pertanianku — Sistem bertanam vertikultur memang sangat cocok untuk siapa saja yang ingin menanam sayuran di wilayah perkotaan. Sistem ini tergolong mudah untuk diaplikasikan. Kendala bertanam sistem vertikultur pastilah ada, walaupun tidak terlalu menyebabkan kerugian dalam jumlah besar.

Pada penanaman sistem vertikultur yang media tanam dan unsur haranya terbatas, kendala budidaya akan muncul apabila unsur hara pada wadah tanam habis. Dengan begitu, tanaman tidak dapat tumbuh dengan maksimal, baik pada fase vegetatif maupun generatif.
Oleh karena itu, apabila terdapat tanda-tanda tanaman kurang subur selama penanaman seperti daun menguning, layu, pertumbuhan tanaman terlambat, maka harus segera dilakukan pemupukan ulang.
Kendala lainnya yang biasa terjadi pada sistem bertanam ini, yaitu serangan hama dan penyakit selama penanaman. Berbagai jenis hama dan penyakit yang potensial menyerang tanaman sayuran tersebut antara lain belalang, ulat tanah, ulat daun, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, dan ulat grayak.
Adapun penyakit tanaman sayuran yang dapat menyerang ialah busuk akar, busuk daun, busuk buah, layu fusariun, dan berbagai penyakit lainnya. Jika hal itu terjadi, maka harus segera ditanggulangi.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pestisida dan insektisida yang tersedia di toko-toko pertanian. Jenis dan dosis pestisida diberikan sesuai dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang.
Apabila Anda menginginkan tanaman yang bebas dari pestisida dan insektisida kimia, maka penanganan hama dan penyakit tersebut bisa menggunakan pestisida nabati yang bisa Anda buat dengan berbagai macam bahan alami.
Penanganan mekanis bisa juga dilakukan pada hama yang terlihat seperti ulat dan bealang yang memakan daun sayuran dengan cara menangkap dan membasminya dari tanaman.