Kendala Pelaksanaan Inseminasi Buatan

Pertanianku  Pelaksanaan IB bukan tanpa kendala. Ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan IB, antara lain kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana lapangan yang masih terbatas serta mahalnya pejantan unggul dan biaya pemeliharaannya. Berikut diuraikan lebih rinci beberapa faktor yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan IB.

Manfaat Inseminasi Buatan

1.Kekurangan tenaga teknis yang andal

Jumlah tenaga teknis lapangan yang andal masih dirasakan kurang. Keterampilan inseminator akan berpengaruh signifikan pada kebuntingan ternak. Kegagalan pada pelaksanaan IB oleh inseminator sangat berpengaruh terhadap minat masyarakat melakukan IB berikutnya. Kesuksesan IB ditentukan oleh waktu inseminasi yang tepat saat ternak berahi. Untuk meningkatkan keterampilan petugas, perlu pelatihan dan penyegaran petugas secara berkala. Hal ini karena teknis inseminasi memerlukan keterampilan khusus yang tidak mudah dilakukan oleh orang yang tidak dilatih khusus untuk keperluan tersebut.

2. Mahalnya harga dan biaya pemeliharaan pejantan unggul

Pejantan unggul memiliki harga yang tinggi, seperti harga kambing boer murni yang sangat mahal di pasaran. Untuk sapi simental dan limousin, misalnya, harga pejantan yang didatangkan dari Australia dapat mencapai Rp100—150 juta per ekor. Di samping harga pejantan yang mahal, biaya pemeliharaannya juga mahal, misalnya biaya pakan pejantan simental atau limousin berkisar Rp50.000,00 per ekor per hari.

3. Permasalahan umum dalam budi daya sapi dan kambing

Umumnya peternakan sapi dan kambing masih dikelola sebagai usaha peternakan rakyat dan sebagai pekerjaan sampingan. Skala pemeliharaan sangat tergantung pada tenaga kerja keluarga. Padahal, IB akan lebih sukses jika jumlah ternak yang dipelihara lebih banyak.

4. Akses terhadap akseptor IB

Kondisi topografi Indonesia terkadang menjadi kendala dan permasalahan tersendiri dalam pelaksanaan IB. Lokasi yang jauh sulit untuk dijangkau petugas lapangan untuk melakukan IB karena butuh waktu tempuh, sedangkan masa berahi ternak sangat terbatas.

5.Pengelolaan kelembagaan terhadap peternak masih kurang

Sangatlah penting untuk meningkatkan pengelolaan kelembagaan terhadap peternak. Kelembagaan yang dimaksud, yaitu pemerintah, peneliti, swasta, dan praktisi. Elemen-elemen tersebut akan berpengaruh nyata terhadap keberhasilan IB sehingga perlu bekerja sama dengan orientasi jangka panjang

 

Sumber: Buku Pembibitan Ternak Dengan Inseminasi Buatan