Kendalikan Hama Penggerek Buah Kakao dengan Cara Ini

Pertanianku — Salah satu ancaman pohon kakao adalah kehadiran hama penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella. Hama ini sangat mengganggu keberlangsungan perkebunan kakao karena keberadaannya sulit untuk dideteksi. Jika sudah tersebar, hama ini sulit dikendalikan pada saat stadium larva masih berada dalam buah kakao.

hama penggerek buah kakao
foto: pertanianku

Persebaran hama ini akan semakin meluas. Jika dibiarkan begitu saja, hama ini akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi para petani kakao. Oleh karena itu, dilansir dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian) mengembangkan teknologi pengendalian terpadu, agar dapat mencegah sekaligus membasmi penyebaran hama penggerek buah kakao.

Jika ingin mencegah kehadiran hama ini, Anda tak cukup hanya melakukan satu teknologi pengendalian, tetapi harus melakukan rangkaian teknologi pengendalian hama terpadu (PHT). Berikut ini rangkaian paket teknologi pengendalian hama terpadu untuk memberantas hama penggerek buah kakao.

  1. Lakukan penanaman atau sambung samping menggunakan klon ICCRI 07 dan Sulawesi 03 yang sudah terbukti tahan terhadap serangan hama penggerek buah kakao sehingga cocok untuk digunakan sebagai peremajaan serta rehabilitasi kebun kakao rakyat yang berada di wilayah berpotensi terserang hama ini.
  2. Langkah selanjutnya, lakukan pemupukan secara rutin dan seimbang dengan memadukan antara pupuk kimia dan pupuk organik. Pupuk organik bisa memanfaatkan serasah daun kakao, buah kakao yang terinfeksi hama dan penyakit, kulit kakao, serta limbah perkebunan kakao lainnya yang masih bisa digunakan.
  3. Lakukan pemangkasan secara rutin dan periodik. Hama tersebut kurang suka dengan cahaya matahari langsung sehingga perkebunan yang terlalu rimbun menjadi tempat berkembang biak yang tepat untuk hama tersebut. Pemangkasan berguna untuk memperbaiki sirkulasi perkebunan serta membuat area perkebunan mendapatkan cahaya matahari yang baik. Pemangkasan juga berguna untuk membantu mengendalikan hama dan proses panen.
  4. Lakukan panen sesering mungkin pada saat buah sudah masak awal dengan rotasi 1 minggu. Proses panen buah juga dibarengi dengan pemecahan buah pada saat itu juga. Sisa kulit buah dikumpulkan dan dikubur ke dalam tanah sedalam 20 cm. Cara ini berguna untuk memutus siklus hidup hama.
  5. Lakukan sanitasi perkebunan yang baik dengan rutin membersihkan areal perkebunan dari limbah perkebunan serta gulma yang mengganggu.
  6. Buah yang sudah berukuran 5—8 cm disarungi dengan plastik bekas. Pembungkusan buah berguna untuk mencegah hama betina menaruh telur pada kulit buah.
  7. Pelihara predator alami dari hama ini, yaitu semut hitam yang juga dapat memakan hama Helopeltis Anda hanya perlu meletakkan sarang semut yang terbuat dari daun kelapa atau daun kakao yang diberikan larutan gula merah.
Baca Juga:  JAH Cultura Hadirkan Teknologi Pengolahan Air untuk Pertanian dan Perikanan