Kepulauan Anambas Ekspor 28 Ton Ikan Kerapu Hidup ke Hongkong

Pertanianku — Setelah Kepulauan Natuna, Berau, dan Bintan yang sudah berhasil mengirimkan produksi ekspor ke beberapa negara. Kini, giliran Kabupaten Kepulauan Anambas ekspor 28 ton ikan kerapu hidup ke Hongkong.

ikan kerapu
foto: https://badungkab.go.id/

Ikan kerapu yang berhasil diangkut melalui Kepulauan Anambas adalah kerapu sunu, kerapu canik, kerapu cantang, kerapu lumpur, dan kerapu bebek. Total ekspor yang sudah dilakukan dalam 2 kali pengangkatan pada akhir Mei dan awal Juni adalah 28 ton. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak pernah berhenti memberikan dukungan untuk kemajuan perikanan.

“Selain mengucurkan bantuan langsung seperti benih dan pakan, KKP melalui koordinasi dengan gugus tugas percepatan Covid-19 juga telah memberikan kelancaran distribusi yang diperlukan oleh para pelaku usaha, dalam hal ini untuk menyerap hasil panen ikan kerapu dan memenuhi permintaan negara tujuan ekspor. Selain itu, KKP juga memberikan kemudahan dalam prosedur permohonan izin kapal pengangkutan ikan hidup,” jelas Slamet seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Sepanjang 2019, KKP sudah menerbitkan 41 surat izin kapal angkut ikan hidup hasil budidaya, baik kapal yang berasal dari Indonesia maupun kapal yang berasal dari negara lain. Sementara itu, untuk Mei 2020, KKP sudah menerbitkan sebanyak 18 surat izin.

Kepulauan Anambas berada di posisi gugusan terluar dari Kepulauan Riau. Letak geografisnya sangat berpotensi untuk dijadikan lokasi bisnis ikan kerapu hidup yang diminati oleh negara-negara tetangga seperti Hongkong dan Cina.

Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Effi Sjuhairi mengatakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas sudah membuka kembali akses transportasi laut untuk keluar masuk kapal pengangkut ikan sejak Mei lalu yang sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19.

Effi berharap dengan dibukanya kembali jalur ekspor di Kepulauan Anambas dapat memacu produktivitas perikanan di kepulauan tersebut seperti sediakala saat sebelum pandemi. Dengan begitu, perekonomian masyarakat dan pembudidaya dapat berjalan kembali.