Kerusakan Tanaman Kakao Akibat Temperatur Tidak Sesuai

Pertanianku — Saat Anda mencari lokasi untuk budidaya tanaman kakao, Anda perlu memperhatikan kondisi temperatur di daerah tersebut. Pasalnya, temperatur berkaitan dengan ketersediaan air, sinar matahari, dan kelembapan. Kondisi temperatur yang tidak sesuai dapat menyebabkan tanaman kakao sakit karena berpengaruh terhadap pembentukan flush, pembungaan, dan kerusakan daun.

tanaman kakao
Foto: pixabay

Idealnya, tanaman kakao membutuhkan temperatur maksimum 30–32°C dan minimum 18–20°C. Sebenarnya, kakao tetap bisa tumbuh dengan baik di temperatur 15°C per bulan dengan temperatur minimum absolut 10°C per bulan. Berdasarkan kondisi iklim di Indonesia, temperatur 25–26°C merupakan temperatur rata-rata tahunan tanpa faktor pembatas.

Temperatur terlalu rendah

Saat temperatur lebih rendah dari 10°C, tanaman dengan sendirinya akan menggugurkan daun dan mengeringkan bunga sehingga laju pertumbuhan berkurang. Namun, berdasarkan pengalaman pekebun, temperatur yang relatif rendah dapat menyebabkan biji cokelat banyak mengandung asam lemak tak jenuh.

Temperatur terlalu tinggi

Sementara itu, di daerah dengan temperatur tinggi, seperti di Trinidad dengan kondisi temperatur yang konstan 31°C, tanaman kakao dapat tumbuh abnormal. Meskipun begitu, di Ghana, tanaman kakao tetap tumbuh normal, padahal temperaturnya berada di kisaran 33,8°C.

Temperatur memang bukan satu-satunya faktor yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup tanaman kakao. Pada temperatur yang tinggi, tanaman akan cenderung lebih rajin berbunga, tetapi bunga tersebut akan segera berguguran. Pembungaan lebih bagus terjadi pada kondisi temperatur 26–30°C di siang hari.

Pada areal tanaman yang belum menghasilkan (TBM), kondisi temperatur yang tinggi dan terjadi berkepanjangan dapat menyebabkan tanaman mengalami mati pucuk (deadback). Sebenarnya, daun kakao toleran sampai kondisi suhu 50C untuk jangka pendek. Akan tetapi, bila suhu tinggi berlangsung lama, kemungkinan akan mengalami gejala necrosis pada daun.

Kerusakan pada daun akan terjadi sangat cepat, bahkan bisa mencapai 100 persen bila suhunya mencapai 83,1°C. Sementara itu, proses kerusakan paling lama yang berlangsung selama 150 menit terjadi pada kondisi suhu 48,9°C.

Temperatur tinggi dalam kurun waktu panjang juga dapat memengaruhi kondisi bobot biji.