Ketahui Cara Mudah Menetaskan Artemia

Pertanianku — Artemia terkenal sebagai pakan alami yang bagus untuk larva ikan, baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi. Artemia hidup di laut atau air asin. Pakan alami ini biasanya dijual dengan kemasan kaleng dalam bentuk kista atau telur yang harus ditetaskan terlebih dahulu. Menetaskan artemia sebetulnya tidak sulit. Anda hanya perlu mempersiapkan beberapa peralatan penunjang agar berhasil. Berikut ini cara menetaskan artemia yang dapat Anda ikuti.

cara menetaskan artemia
foto: Pertanianku

Bahan-bahan:

  • Akuarium berbentuk prisma dengan bagian yang besar berada di atas dan bagian kecil berada di bawah
  • Selang aerator 30 cm
  • Kran aerator
  • Mesin aerator

Cara menetaskan artemia:

  • Bagian bawah akuarium yang berbentuk prisma terbalik dilubangi sebesar selang aerator.
  • Pasangkan selang aerator pada lubang tersebut dan di bagian ujung selang dipasang kran. Kran tersebut ditutup agar air tidak keluar. Selanjutnya, di bagian ujung selang satu lagi dihubungkan dengan mesin aerator melalui selang.
  • Tempatkan akuarium yang sudah berisi air tawar yang diberi garam (1 liter air diberi 1 sendok makan garam) atau air laut di atas tatakan yang lebih tinggi dari lantai sekitar 30 cm.
  • Kran dibuka agar udara mengalir ke akuarium dengan kencang dari bawah akuarium. Dengan begitu, garam teraduk dan larut ke dalam air dengan merata.
  • Masukkan telur artemia sesuai dengan kebutuhan. Biasanya, untuk 5 liter air dapat diberikan 2 sendok teh telur artemia. Apabila Anda menggunakan artemia berkualitas baik, jumlah telur yang menetas minimal 90 persen.
  • Biarkan aerasi berlangsung selama 24 jam. Telur yang menetas akan berubah warna dari cokelat menjadi kemerahan dan itu tandanya artemia siap dipanen.

Artemia bagus diberikan ke larva ikan karena mengandung betakaroten sehingga bisa memacu warna merah pada tubuh ikan. Artemia terkenal mampu memacu pertumbuhan benih, mudah dicerna, dan mengandung nutrisi yang tinggi. Kandungan protein di dalam artemia mencapai 40–60 persen dari berat totalnya. Tak hanya itu, pakan ini juga mengandung banyak asam lemak esensial.

Pemberian artemia yang masih berumur 1 hari sebanyak 3 persen sudah dapat memenuhi kebutuhan asam lemak bagi pertumbuhan larva. Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ikan nila membutuhkan 0,5 persen asam linoleate.