Pertanianku — Belut selama ini dikenal banyak orang merupakan binatang yang hidup di tanah berlumpur berbentuk seperti ular dan lezat untuk diolah menjadi beragam jenis hidangan. Sebenarnya, cakupan habitat alami belut cukup luas. Belut bisa hidup di perairan payau atau asin. Namun, memang media berlumpur merupakan tempat hidup yang disukai oleh belut.
Lumpur merupakan tempat tinggal yang sesuai dengan bentuk tubuhnya yang gilik memanjang seperti ular dan tidak memiliki sirip dan sisik. Bentuk tubuh yang seperti itu akan memudahkan belut bergerak di dalam lumpur. Anda juga bisa menemukan belut hidup di sungai, rawa, danau, tepian rawa, atau perairan lainnya.
Habitat alami belut yang cocok untuk berkembang biak adalah perairan dangkal yang kedalamannya tidak lebih dari 150 cm. Ada beberapa fakta mengapa belut menyenangi lumpur sebagai media untuk tinggal.
Dalam lumpur terdapat banyak humus yang berasal dari sisa atau hasil dekomposer material organik dan mengendap di dasar perairan. Lumpur membentuk sedimen halus dari bahan organik. Sedimen tersebut memudahkan belut untuk membuat lubang atau sarang sebagai tempat berlindung.
Dalam lumpur juga mengandung banyak bahan organik dan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan hewan renik seperti makrobentos, yaitu cacing, siput, kerang, dan larva nyamuk. Seluruh hewan tersebut merupakan sumber pakan yang lezat bagi belut. Itulah yang membuat belut menyenangi lumpur karena menyediakan sumber pakan yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya.
Belut kurang menyenangi cahaya matahari karena kulit belut halus dan dibalut dengan cairan lendir. Oleh karena itu, belut menyukai tempat yang lembap, berair, dan dapat melindunginya dari sengatan matahari. Di habitat asalnya, belut akan mencari tempat yang bisa melindungi tubuhnya. Lumpur menjadi media yang bagus bagi kehidupan belut. Bahkan, pada saat kering belut bisa bertahan hidup di dalam lumpur dan membenamkan dirinya hingga berbulan-bulan.
Belut merupakan hewan yang konsisten terhadap tempat tinggalnya tidak seperti ikan yang senang berpindah-pindah tempat sesuai dengan keinginannya. Hal tersebut disebabkan ikan bisa lebih bergerak bebas dibanding belut yang membutuhkan lubang untuk berlindung dari matahari.
Belut akan bertahan dalam liangnya dari kecil hingga dewasa. Belut baru akan pindah pada saat mengalami gangguan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi dirinya. Fungsi lain dari lubang yang dibuat olehnya adalah untuk menjebak mangsanya yang akan dijadikan pakan. Lubang yang masih terawat dengan baik merupakan indikator yang menandakan bahwa masih ada belut di dalamnya.