Ketela Pohon, Ternyata Bukan Asli Indonesia

Pertanianku — Tanaman umbi yang satu ini sangat populer di Indonesia. Digunakan sebagai salah satu sumber karbohidrat, budidaya ketela pohon banyak dilakukan di beberapa daerah. Tak banyak yang tahu jika asal usul ketela pohon yang lekat dengan banyak jenis makanan tradisional ini ternyata bukan berasal dari Indonesia.

asal usul ketela pohon
Foto: pixabay

Tanaman ketela pohon dikenal di Amerika Selatan. Tanaman umbi ini sendiri masuk dalam genus Manihot dan memiliki nama Latin Manihot esculenta.

Sejarah awal budidaya ketela pohon atau ubi kayu ini sudah ada di Brazil dan Paraguay sejak zaman prasejarah, yakni lebih dari 10 ribu tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, tanaman ini pun bisa mudah ditemui tumbuh liar di daerah Brazil Selatan. Dari banyaknya genus Manihot yang tumbuh liar, Manihot esculenta adalah yang paling banyak dibudidayakan.

Selain dibudidayakan di Brazil, Amerika Tengah juga banyak memiliki bukti sejarah tentang budidaya ketela pohon di daerah tersebut. Suku Indian Maya yang meninggali daerah Meksiko dan El Salvador memiliki banyak bukti arkeologis akan budidaya singkong.

Kini, ketela pohon atau singkong sudah dibudidayakan merata di seluruh dunia. Bahkan, Nigeria sebagai salah satu negara di Afrika menempati urutan pertama penghasil singkong di dunia dengan jumlah per tahunnya mencapai 57,1 juta ton. Disusul oleh Thailand dengan jumlah produksi mencapai 31,1 juta ton.

Brazil berada di urutan ketiga sebagai negara penghasil singkong terbanyak di dunia, yakni mencapai 21,1 juta ton. Sementara, Indonesia berada di urutan keempat dengan total produksi singkong mencapai 20,7 juta ton setiap tahunnya. Data ini didapatkan dari catatan FAO pada 2016.

Ketela pohon hingga kini masih banyak dibudidayakan. Di Indonesia sendiri, banyak makanan tradisional sebagai sumber karbohidrat ataupun kudapan ringan yang menggunakan singkong sebagai bahan baku utama. Hal ini membuat produksi singkong pun akan terus dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar.

Sebut saja tape, tiwul, comro, dan lain sebagainya. Belum lagi, umbi ketela pohon juga dimanfaatkan sebagai tepung tapioka yang bisa diolah di industri. Tepung tapioka ini menjadi bahan baku lem, permen karet, industri tekstil, hingga furniture. Keberadaan singkong di Indonesia tak lepas dari kolonialisme Hindia Belanda ratusan tahun silam.