Pertanianku – Keunggulan belimbing karangsari juga dikenal dengan nama jual Belimbing bangkok. Varietas ini dirilis menjadi varietas unggul nasional pada 2004 melalui SK Mentan 483/2004. Sejak saat itu, pangsa pasar buah belimbing Karangsari semakin meningkat karena sangat disukai konsumen.
Budidaya belimbing ini pun telah menyebar ke hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur, seperti Tulungagung, Kediri, Jember, Malang, Bojonegoro; bahkan juga telah merambah hingga ke luar Provinsi Jawa Timur.
Keunggulan belimbing Karangsari ini antara lain: warna buah kuning-jingga, ukuran buah besar dan rasa manis, serta kandungan seratnya sedikit. Adapun keunggulan ditinjau dari deskripsi varietas diantaranya daya adaptasi luas terutama di dataran rendah 10–550 mdpl dengan rejim kelembapan agak kering dan rejim suhu panas, kandungan vitamin C tinggi dan daya hasil per pohon sekitar 400–500 kg/tahun untuk umur tanaman lebih dari sepuluh tahun.
Potensi tanaman buah belimbing ini dapat diarahkan pada pemanfaatan lahan sempit atau lahan pekarangan di perkotaan, yaitu dalam bentuk tabulampot. Hal ini karena tajuk dan batangnya tidak terlalu besar sehingga tidak memerlukan lahan yang luas.
Publikasi BPTP Jawa Timur 2014 mengenai nilai ekonomis buah belimbing ini menyatakan bahwa potensi buah segar masih dihargai cukup mahal yaitu berkisar Rp6000 –7000/kg di tingat pedagang pengumpul. Sedangkan di pasar swalayan, harganya mencapai Rp12.500/kg.
Publikasi pada tahun yang sama juga menyebutkan bahwa produksi buah belimbing dari Blitar telah mampu memasok sebanyak 15–25 ton per minggu ke Surabaya, atau senilai Rp90–150 juta per minggu.