Keunggulan Biogas dari Kotoran Sapi

Pertanianku — Biogas merupakan salah satu produk yang bisa dibuat dari kotoran sapi. Di dalam kotoran ternak terdapat metan (CH4) yang dapat diolah menjadi gas yang disebut sebagai biogas. Biogas dari kotoran sapi dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti memasak dan listrik. Apalagi, jika Anda berada di kawasan peternakan sapi yang menghasilkan kotoran dalam jumlah besar.

biogas dari kotoran sapi
foto: Trubus

Dengan mengubah kotoran menjadi biogas, nilai ekonomi dari limbah ternak ini jadi meningkat dan biaya kebutuhan bahan bakar dapat berkurang. Selain itu, cara pembuatan biogas sebenarnya cukup mudah, Anda hanya perlu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Kotoran yang sudah tercampur dengan air atau isian serta dimasukkan ke alat pembuatan biogas akan mengalami pembusukan yang terdiri atas dua tahap, yaitu proses aerob dan proses anaerob.

Biogas dapat dibuat dari kotoran yang dihasilkan oleh 2–4 ekor sapi. Semua alat yang digunakan, baik terbuat dari logam maupun tembok tidak boleh sampai bocor. Anda juga bisa menggunakan drum baja yang sudah dibersihkan bagian dalamnya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar sisa-sisa minyak dan kotoran yang dapat meracuni mikroorganisme pembuat biogas menghilang.

Proses pembuatan gas berlangsung selama 13–20 hari dengan posisi keran gas kontrol dan keran gas pengeluaran yang tersalur ke kompor dalam keadaan tertutup. Hal ini berfungsi agar proses fermentasi bahan organik berlangsung dalam kondisi anaerob. Gas pertama yang terbentuk tidak bisa langsung digunakan karena masih bercampur dengan gas dan udara.

Biogas yang sudah terbentuk bisa dijadikan sebagai bahan bakar karena mengandung gas metan yang tinggi. Agar persediaan bahan bakar tersedia secara kontinu, Anda dapat menambahkan kotoran sapi yang dicampur air ke dalam digester setiap hari sebelum menggunakan biogas. Bahan bakar alternatif ini memiliki banyak keunggulan seperti berikut.

  • Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan minyak atau bahan bakar utama yang jumlahnya terbatas dan cukup mahal.
  • Mengurangi penebangan kayu yang digunakan sebagai bahan bakar sehingga kelestarian hutan lebih terjaga.
  • Mengurangi pencemaran lingkungan karena kotoran yang semula dapat mencemari lingkungan diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
  • Hasil buangan sisa pembuatan biogas masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.