Pertanianku – Ikan nila merah merupakan salah satu jenis ikan nila yang hidup di air tawar. Ikan nila merah jika diolah menjadi suatu masakan memiliki citarasa yang lezat. Dan ikan nila merah menjadi salah satu makanan favorit keluarga. Dari sederet varietas ikan nila yang dikembangkan di Indonesia, ada satu jenis nila yang banyak dicari di pasaran, yakni nila merah. Banyak keunggulan budidayakan ikan nila merah dapat menambah pundi-pundi penghasilan Anda, bagi Anda yang hobi berbisnis ketimbang kerja kantoran.
Tidak hanya itu, ikan nila merah memiliki banyak kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin, mineral, protein, fosfor, selenium, kalium, niasin, dan masih banyak lagi.
Menurut Srihartono seorang pembudidaya nila merah asal Dusun Kaliwaru, Kelurahan Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ada unsur khusus yang membuat nila merah sangat laku di pasaran.
“Kalau di pasar itu entah kenapa nila yang warna merah lebih cepat laku dibeli orang daripada yang warna hitam. Itu sebabnya saya lebih senang membudidayakan yang warna merah. Mungkin itu salah satu keunggulan ketimbang nila jenis lain,” ungkap Srihartono.
Kelebihan lain nila merah karena ikan ini memiliki rasa yang lebih gurih ketimbang ikan mas dan tidak memiliki duri halus sehingga memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi. Sementara secara fisiologi, keunggulan nila merah dibandingkan nila hitam ialah lebih tahan terhadap serangan penyakit, sedangkan jika ditilik dari masa pertumbuhannya tergolong sama.
Cara budidayanya, Sri mengatakan , untuk mencapai pertumbuhan benih nila ideal bisa memakan waktu 70–75 hari dan konsumsi pakannya lebih tinggi. Begitu juga dengan pembenihan, larva yang dihasilkan akan jauh lebih sedikit dibandingkan pembenihan di daerah bersuhu hangat. Menurut Sri, suhu ideal untuk budidaya nila ialah berkisar 28–30 °C dengan ketinggian maksimal 400 m dpl.
“Semakin hangat cuaca, semakin bagus pertumbuhan nila, terlebih jika dibudidayakan di daerah pesisir pantai karena nila juga mampu hidup di air payau. Yang penting, usahakan suhu air tidak di bawah 24 °C karena pertumbuhan ikan dapat terganggu oleh oksigen terlarut di dalam air yang sedikit,” ujar Srihartono.