Keunggulan Kambing Boerka sebagai Pedaging Unggul

Pertanianku Kambing boerka mempunyai keunggulan yang dimiliki oleh kambing boer dan kambing kacang. Berdasarkan penelitian, kambing ini berkemampuan reproduksi seperti kambing kacang dan bobot produksi mendekati boer. Boerka merupakan persilangan dari boer dan kacang. Adapun beberapa keunggulan kambing boerka lainnya akan diulas satu per satu di bawah ini.

kambing boerka
foto: Koleksi Lolitkapo Sei Putih

Pertumbuhan cepat

Kambing boerka yang baru lahir berbobot 2,2–2,8 kg, sedangkan kambing kacang berbobot 1,4–1,6 kg. Artinya, bobot boerka lebih berat 42%. Diharapkan bobot sapih mencapai 12 kg agar kelak kambing memiliki bobot potong yang lebih tinggi. Jadi, kambing hasil persilangan ini lebih unggul dibanding kambing lokal karena pertumbuhannya cepat dan bobot tubuhnya lebih besar.

Laju pertumbuhan boerka pada saat pascasapih juga lebih tinggi. Pada umur 3–6 bulan, laju pertumbuhannya lebih tinggi 42% dibanding kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan boerka mencapai bobot potong di umur yang lebih muda. Apalagi, kini permintaan kambing muda cenderung meningkat sehingga boerka berpotensial mengisi permintaan tersebut. Pasalnya, boerka yang berumur 3–5 bulan sudah bisa dipotong.

Adaptasi luas

Kambing boerka dapat beradaptasi di lingkungan tropis-basah dan mampu hidup dengan pakan minimalis. Dengan begitu, boerka bisa dikembangkan di wilayah marginal, terutama di daerah perbatasan. Oleh karena itu, boerka disebut memiliki daya adaptasi yang luas. 

Dagingnya disukai banyak orang

Berdasarkan hasil uji rasa, daging boerka lebih empuk dari kacang. Kandungan lemaknya lebih sedikit. Tekstur dagingnya cenderung lembut seolah tanpa serat. Oleh karena itu, cita rasa daging kambing boerka cukup disukai, dagingnya agak lembap, tekstur lembut, kompak, warna merah khas daging, lemak panggul tebal, dan aroma spesifik. Karakteristik daging kambing seperti itu mudah diterima oleh konsumen.

Pasar terbuka

Pasar kambing boerka cukup terbuka karena Malaysia membutuhkan banyak kambing ketika Iduladha dan akikah. Selama ini negeri jiran itu memenuhi kebutuhan kambingnya dengan mengimpor dari Australia yang biayanya lebih mahal. Kambing boerka dapat diternakkan di Pulau Bintan atau Lingga sehingga lebih dekat ketika akan diekspor ke Malaysia.

Malaysia mensyaratkan bobot kambing yang diekspor sebesar 30–35 kg per ekor. Selama ini kambing lokal Indonesia masih belum mampu memenuhi syarat bobot tersebut. Boerka dinilai mampu menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan itu.