Keunggulan Kayu Gergajian dari Tanaman Karet

Pertanianku — Dahulu, kayu karet hanya digunakan sebagai kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangga, industri batu bata, atau pabrik pengasapan lembaran-lembaran karet. Namun, saat ini, penggunaan kayu karet semakin berkembang. Kayu dari tanaman perkebunan ini dapat dijadikan sebagai kayu gergajian.

kayu gergajian
foto: Trubus

Kayu karet sudah digunakan sebagai bahan untuk membuat mebel dan bahan bangunan lainnya. Sejak 1980-an kayu karet dipakai sebagai pengganti kayu ramin, agathis, pinus, atau meranti putih.

Pemilihan kayu karet sebagai pengganti bukan tanpa sebab. Kayu ini memiliki beberapa keunggulan berupa karakteristik penggergajian yang baik, mudah dibor dan diwarnai, memiliki penyusutan dimensi yang rendah, serta mudah dipaku dan direkat.

Namun, kayu harus diawetkan terlebih dahulu sebelum dirakit karena rentan terhadap serangan serangga dan jamur. Pengawetan dapat dilakukan dengan teknologi vakum ataupun tekan. Apabila kayu tidak diawetkan terlebih dahulu, kayu tidak bisa diolah di pabrik.

Pengawetan tersebut dilakukan dengan cara penyemprotan yang dapat dilakukan di lokasi penebangan ataupun di halaman pabrik.

Kayu yang akan digunakan dapat disimpan di dalam kolam sebelum divakum untuk mencegah infeksi serangga atau jamur, terutama jamur pewarna biru. Bagian ujung-ujung kayu balok dilumasi dengan Natrium pentakhlorofenoksida atau 2 persen Captafol.

Pengawetan untuk kayu yang sudah digergaji dapat dilakukan dengan mencelupkan kayu ke dalam bahan campuran Borax dan asam borat selama 40 menit. Selanjutnya, bahan kimia tersebut dibiarkan meresap ke dalam kayu selama 2–3 minggu di dalam ruangan tertutup.

Tripleks yang berasal dari kayu karet dan menggunakan perekat urea formaldehida serta diberi ekstender 20 persen ternyata mampu memenuhi standar mutu Indonesia, Jepang, dan Jerman. Tripleks ini cocok dijadikan baki, asbak, cawan, atau sejenisnya. Akan tetapi, tripleks tidak cocok dibuat menjadi papan panel.

Hasil sampingan dari pembuatan kayu gergaji yang berasal dari kayu karet masih bisa dimanfaatkan. Limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi bahan baku papan partikel, papan serat, papan semen, arang, atau kayu bakar.