Pertanianku — Dahulu, orang-orang pernah beranggapan, minyak kelapa menjadi biang keladi dari kadar kolesterol yang tinggi, jantung koroner, dan penyumbatan pembuluh darah. Namun, setelah dilakukan penelitian, rupanya minyak yang berasal dari daging segar buah kelapa tergolong sebagai minyak menyehatkan.

Minyak dihasilkan melalui proses refining, bleaching, dan deodorizing (RBD) untuk menghasilkan minyak goreng yang layak konsumsi. Refining adalah tahap pemurnian yang bertujuan menghilangkan komponen yang tidak diinginkan, seperti serat, abu, mineral, dan air. Setelah dimurnikan, minyak memasuki tahap belaching atau pemutihan. Tahapan ini bertujuan memisahkan zat warna dalam minyak dengan menggunakan karbon aktif.
Tahapan terakhir adalah deodorisasi, yakni menghilangkan bau pada minyak. Proses ini berlangsung dengan cara destilasi minyak oleh uap dalam keadaan hampa udara. Pada temperatur tinggi, komponen yang menimbulkan bau dari minyak atau lemak mudah diuapkan. Komponen tersebut menimbulkan bau seperti asam lemak bebas. Minyak hasil proses RBD tidak berbau dan berwarna kuning bening.
Selain RBD, minyak juga bisa dihasilkan melalui proses hidrogenasi, yaitu proses penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak sehingga tingkat ketidakjenuhan minyak berkurang. Berikut ini beberapa keunggulan minyak kelapa yang harus Anda ketahui.
Lebih awet
Minyak kelapa cenderung lebih awet karena mengandung minyak jenuh yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kestabilannya, rantai jenuh minyak kelapa cenderung rantai medium dan berkarakteristik seperti rantai panjang. Dengan demikian, minyak tidak membentuk transfat yang dihasilkan melalui proses oksidasi, proses ini terjadi selama masa penyimpanan.
Transfat tergolong berbahaya. Akan tetapi, transfat yang dihasilkan oleh minyak kelapa terbilang tidak tinggi, hanya di bawah tiga persen. Salah satu indikasi terjadinya oksidasi adalah bau tengik. Dengan begitu, Anda bisa menghindari penggunaan minyak yang teroksidasi.
Tidak terserap ke dalam makanan
Minyak kelapa yang digunakan untuk menggoreng tidak terserap ke dalam makanan sebanyak minyak sayur lainnya. Selain itu, minyak ini juga tidak banyak menguap dan lebih stabil. Sifat stabilnya tersebut dapat membuat minyak digunakan secara berulang-ulang. Namun, dengan syarat, minyak tidak melalui pemanasan yang berlebihan. Minyak apa pun bila dipanaskan secara berlebihan dapat mengalami kerusakan.