Pertanianku— Sapi limousin sudah terkenal di kalangan peternak sapi dan pembeli, apalagi menjelang Iduladha atau hari kurban. Sapi ini berharga cukup tinggi jika dibandingkan sapi pedaging lainnya. Berikut ini beberapa keunggulan sapi limousin yang menjadi favorit saat Iduladha.

Berukuran besar
Keunggulan sapi limousin yang paling bisa terlihat secara fisik ialah ukuran tubuh yang besar. Hal tersebut membuat daging yang dihasilkan jadi lebih banyak dibanding sapi pedaging lainnya. Sapi limousin merupakan jenis sapi besar yang pertumbuhannya cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk menggemukkan jauh lebih pendek dan singkat daripada jenis sapi lainnya.
Kualitas daging sapi limousin
Selain besar, daging yang dihasilkan dinilai berkualitas, tidak berlemak dan empuk, serta lezat diolah menjadi makanan. Keunggulan limousin lainnya yang tidak dimiliki bangsa sapi biasa ialah daging yang tidak berlemak secara genetika. Penelitian terbaru menunjukkan potongan daging sapi limousin yang lebih besar tersebut bebas lemak hingga 95 persen.
Lebih tahan penyakit
Sapi limousin yang beredar saat ini sudah melalui perbaikan genetika sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap berbagai macam penyakit, terutama penyakit antraks yang pernah merajalela di Indonesia dan menyebabkan peternak merugi.
Volume rumen yang besar
Sapi limousin memiliki volume rumen yang besar, voluntary intake atau kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya cukup tinggi, dan metabolic rate sapi cukup cepat. Sapi limousin terbilang fleksibel terhadap pergantian pakan sehingga tidak begitu sulit untuk dipelihara.
Waktu bunting yang sebentar
Sapi limousin memiliki tingkat produksi yang tinggi sehingga bisa beranak setiap tahun setelah berumur 3 tahun. Selain itu, masa kebuntingan sapi terbilang cukup pendek, hanya berkisar 280 hari, sedangkan sapi tropis pada umumnya memiliki masa kebuntingan selama 285 hari.
Pertambahan bobot yang cukup tinggi
Sapi limousin yang dipelihara secara intensif memiliki pertambahan bobot harian yang terbilang tinggi, sekitar 0,80—1,60 kg per hari. Persentase karkas daging yang dimiliki pun cukup tinggi, sekitar 48—55 persen.