Pertanianku — Sapi Sasra merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman amerika Bos indicus betina dan Aberden angus Bos taurus jantan. Persilangan tersebut menghasilkan sapi yang berkarakter dominan Angus sehingga penampakan fisiknya mirip sapi Angus, yakni berbulu hitam dan bertubuh kekar. Nama Sasra merupakan kependekan dari sapi sragen. Sapi hasil tangkaran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini dapat tumbuh optimal, minimal berbobot 850 kg.
Sebelum diberi nama Sasra, sapi hasil persilangan ini disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama Brangus. Sayangnya, potensi besar Sasra masih belum dimanfaatkan dengan baik, masyarakat masih memelihara sapi hanya sebagai tabungan yang akan dijual ketika membutuhkan uang. Padahal, sapi Sasra bertubuh besar dan kompak, laju pertumbuhannya bisa mencapai 1,2 kg per hari dengan pakan intensif. Bobot tubuh Sasra dewasa mencapai 900–1.000 kg.
Keunggulan lain dari sapi Sasra adalah memiliki daya tahan yang baik terhadap iklim tropis yang hangat serta mudah beradaptasi dengan pakan yang sederhana. Berdasarkan hasil uji laboratorim, karkas sapi ini mencapai 53 persen dengan kandungan protein 11,5 persen dan lemak 8,8 persen. Kualitas sapi asal Sragen ini termasuk kategori baik.
Sragen merupakan daerah yang berpotensial menjadi area peternakan karena ketersediaan pakan melimpah. Pada 2000, Untung Wiyono yang kala itu menjabat sebagai Bupati Sragen berupaya meningkatkan populasi sapi Brangus/Sasra. Selanjutnya, pada 2003, melalui Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Sragen, Bupati membentuk Dinas Peternakan dan Perikanan. Lembaga tersebut bertugas meningkatkan produksi dan kualitas hewan ternak,
Sejak 2000, pemerintah daerah telah menggelontorkan berbagai bantuan, seperti memberikan dukungan pendanaan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2005, memberikan bibit sapi kepada kelompok peternak secara cuma-cuma, membantu inseminasi buatan, transfer embrio, menyiapkan tenaga medis untuk merawat kesehatan ternak, dan kegiatan kemitraan peternak sapi.
Upaya tersebut membuahkan hasil, pada 2006, pembibitan sapi Brangus/Sasra di Sragen bertambah menjadi 7 kawasan. Kini, Brangus menjadi ikon Kabupaten Sragen dan diberi nama Sasra.