Keunggulan Varietas Padi Inpari 49 Jembar

Pertanianku — Varietas unggul baru (VUB) BP17314B-SKI-1-1-1 baru saja dikukuhkan dengan nama Inpari 49 Jembar pada Konsorsium Padi Nasional pada 27 April 2021. Pengukuhan tersebut telah sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 123 Tahun 2021.

inpari 49 jembar
foto: ilustrasi Pixabay

Inpari 49 Jembar dihasilkan dari persilangan antara Ciherang dengan IRBB50. Ciherang merupakan varietas unggul dengan hasil yang tinggi, sedangkan IRBB50 memiliki ketahanan terhadap hawar daun bakteri (HDB) yang tinggi. Oleh karena itu, persilangan tersebut menghasilkan varietas yang memiliki daya hasil tinggi dengan daya tahan terhadap serangan HDB yang tinggi juga.

Dilansir dari litbang.pertanian.go.id, potensi hasil varietas unggul baru ini dapat mencapai 9,57 ton/hektare dengan rata-rata hasil sekitar 7,45 ton/hektare. Hasil dari Inpari 49 Jembar ini setara dengan padi Ciherang yang masih menjadi primadona bagi petani di Indonesia.

Keunggulan lain dari VUB ini ialah genjah, tanaman sudah bisa dipanen setelah berumur 112 hari setelah semai. Tentu saja ini menjadi salah satu daya tarik bagi wilayah yang memerlukan penanaman varietas yang genjah.

Selain hawar daun bakteri, VUB juga tahan terhadap serangan hama wereng cokelat (WBC) biotipe 1, 2, dan 3. Tetua jantan menyumbang ketahanan tanaman terhadap HDB patotipe III. VUB ini juga tahan terhadap penyakit blas ras 073.

Karena memiliki daya tahan terhadap WBC, VUB ini sangat berpotensial untuk dikembangkan di wilayah endemik WBC dengan preferensi konsumen nasi pulen.

Preferensi pengguna terhadap kualitas gabah dan beras diwadahi melalui angka persentase beras kepala mencapai 79,5 persen. Beras yang dihasilkan dari padi VUB ini memiliki konsistensi dan tekstur gel nasi yang lunak dengan kadar amilosa sekitar 20,68 persen, serta pulen. Tentu saja tekstur nasi ini diharapkan dapat diterima oleh masyarakat luas sehingga petani tertarik menanamnya.

Jembar pada nama VUB padi ini berarti luas. Artinya, tanaman diharapkan dapat dikembangkan secara luas di Indonesia, terutama di lahan sawah irigasi.