Pertanianku — Magot merupakan salah satu pakan alternatif untuk ikan budidaya yang kaya akan protein. Ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari budidaya magot. Selain nilai ekonomi, Anda juga bisa turut berkontribusi mengurangi volume sampah yang biasanya menjadi permasalahan yang sulit diatasi oleh masyarakat kota karena jumlah penduduknya yang banyak.

Keuntungan lainnya, budidaya magot terbilang cukup mudah untuk dilakukan, apalagi jika ilmu budidaya sudah Anda kuasai dengan baik, ilmu dari hulu hingga ke hilir. Dalam buku Magot: Pakat Ikan Protein Tinggi & Biomesin Pengolahan Sampah Organik membahas informasi tentang budidaya magot mulai dari proses budidaya hingga estimasi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari usaha budidaya magot yang bisa menjadi usaha sampingan.
Mereduksi jumlah sampah organik
Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh masyarakat adalah sampah organik. Saat ini memang sudah banyak alternatif pengolahan sampah organik, seperti dibuat menjadi kompos. Namun, para pelaku pembuatan kompos masih terbatas dan tidak bisa dilakukan oleh mereka yang tidak melakukan bercocok tanam. Sementara, sampah organik terus dihasilkan dari rumah tangga setiap harinya.
Dengan adanya budidaya magot, sampah organik tersebut bisa disalurkan pada pembudidaya magot untuk menjadi pakan serangga. Dengan begitu, jumlah sampah organik pun akan turun.
Tidak berperan sebagai agen penyakit
Serangga yang menghasilkan magot tidak akan menjadi agen penyakit, berbeda dengan lalat rumah tangga yang membawa bibit penyakit. Serangga ini justru bisa menghasilkan magot berprotein tinggi dan sudah terbukti aman untuk digunakan dalam sebagai pakan ikan.
Kandungan proteinnya cukup tinggi
Kandungan protein dalam larva ini terbilang cukup tinggi hampir 40—50 persen. Penggunaan magot sebagai pakan alternatif bisa menggantikan peran utama pakan yang biasanya digunakan. Hasil yang akan didapatkan hampir sama dengan harga pakan yang jauh lebih murah.
Proses produksinya sangat sederhana
Proses budidaya larva ini terbilang sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa pun. Proses budidaya tidak memerlukan teknologi mutakhir sehingga sangat cocok untuk diterapkan di daerah sentra perikanan untuk menekan biaya pakan selama masa produksi.