Pertanianku — Ada dua jenis domba yang umumnya diternakkan di Indonesia, yaitu domba ekor tipis dan domba ekor gemuk. Domba ekor tipis merupakan domba asli Indonesia dan sering dikenal sebagai domba lokal, domba kampung, atau domba kacang karena ukuran tubuhnya yang kecil. Asal-asul domba ini tidak begitu jelas, tetapi domba ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat.

Karakteristik domba ini bertubuh kecil, lambat dewasa, berbulu kasar, pertumbuhan tidak seragam, dan daging yang dihasilkan relatif sedikit.
Namun, pola bulu domba ekor tipis sangat seragam, mulai dari bercak putih, cokelat, hitam, hingga warna polos putih dan hitam. Domba jantan dewasa memiliki bobot sebesar 30—40 kg, sedangkan betinanya hanya sekitar 20—25 kg dengan persentase karkas berkisar 44—49 persen.
Domba lokal ini memiliki average daily grain (ADG) atau rataan pertambahan badan yang lebih lambat, yaitu hanya sekitar 52,63 gram/ekor/hari dengan capaian ADG maksimum sebesar 126 gram/ekor/hari.
Tingkah lakunya lebih agresif dibanding domba ekor gemuk, apalagi domba garut yang lebih suka beradu tanduk dan menghancurkan kandang.
Kandungan lemak domba lokal ini hanya tersebar di bagian bawah permukaan kulit atau daging. Karkas domba ekor tipis memiliki persentase bobot potong yang lebih rendah karena pertumbuhannya yang lambat. Namun, jika dipotong dalam kondisi tubuh yang sama dengan domba ekor gemuk, persentase karkas yang didapatkan tidak kalah banyak.
Untuk menaikkan jumlah karkas, Anda bisa memberikan pakan berupa konsentrat sebanyak 100 persen. Berdasarkan penelitian, domba lokal yang diberikan 100 persen konsentrat dengan lama penggemukan sekitar 2 bulan dapat memperoleh karkas sebanyak 50,74 persen.
Daging domba lokal lebih cocok dijadikan gule, sup, semur, dan masakan berkuah lainnya karena kandungan lemak yang tipis. Hampir semua konsumen yang tersebar di Jabodetabek lebih senang menyukai daging domba lokal ini.
Kualitas kulit yang dimiliki domba ekor tipis lebih sering masuk kualitas 3 dan apkir karena susunan wol pada bagian perut lebih jarang, ketebalan kulit tipis, dan kebanyakan luasnya pendek/sempit. Domba garut merupakan jenis domba lokal yang dapat menghasilkan kulit dengan kualitas 1, bahkan bisa lebih unggul dari domba ekor gemuk.