Pertanianku – Diabetes merupakan salah satu penyakit berbahaya dan sulit untuk disembuhkan. Namun, Anda tak perlu khawatir, hal ini dapat Anda kontrol jika menjalani hidup sehat. Tahukah Anda jika suntik insulin bukanlah satu-satunya cara untuk mengendalikannya. Ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah salah satunya yaitu khasiat buah okra yang dapat Anda konsumsi.
Okra adalah sayuran yang sangat sehat jika dikonsumsi mespikun sayuran ini tidak begitu popular di Indonesia. Namun, tanaman ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Okra ternyata sangat popular di Malaysia, Singapura, Srilanka, Eropa, Brazil, India, Jepang, dan masih banyak lainnya.
Dari bentuk maupun citarasanya, buah okra sekilas mirip dengan oyong, namun buah okra hanya memiliki panjang sekitar 12–15 cm, dan jika buah ini dipotong akan terlihat biji kecil dan tekstur buah okra sedikit berlendir.
Khasiat buah okra terdiri dari nutrisi, serat, dan vitamin yang tinggi sehingga sangat baik untuk kesehatan pencernaan Anda. Khasiat buah okra yang terkandung di dalamnya mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam saluran pencernaan.
Khasiat buah okra yang ampuh turunkan kadar gula darah terbukti dalam riset Uraku A.J beserta rekannya di Departemen Biokimia Ebonyi State University Nigeria. Dalam penelitiannya mereka memanfaatkan 60 ekor tikus albino dan membagi tikus tersebut ke dalam beberapa grup. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak buah okra memiliki efek hipoglikemik yang dapat bermanfaat untuk pengobatan penderita diabetes. Dan hasil penurunan glukosa darah tertinggi di dapatkan pada grup yang mengonsumsi 800 mg ekstrak per kilogram bobot tubuh tikus, yaitu sebanyak 38,7 mg.
Khasiat buah okra terdapat di dalam biji yang terdapat minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan asam linoleat. Khasiat buah okra lainnya mengandung protein yang tinggi serta rendah kalori. Selain itu, buah okratermasuk sayuran hijau yang kaya akan serat dan glutation yang dapat mencegah diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, dan kanker kolon.
