Khasiat Bunga Pukul Delapan Sangat Baik untuk Kesehatan

Pertanianku Bunga pukul delapan (Turnera subulata) hanya mekar beberapa jam, sekitar pukul 8 pagi sampai sekitar pukul 12 siang. Oleh karena itu, jenis tumbuhan ini dinamakan bunga pukul delapan. Varietas bunga pukul delapan selain ada yang berwarna putih juga ada yang berwarna kuning. Buah tanaman ini berbentuk telur lebar dengan biji lebih dari 30.

Bunga pukul delapan
Foto: Pixabay

Turnera subulata merupakan jenis tanaman yang mirip dengan Turnera ulmifolia, tetapi keduanya biasa disebut dengan bunga pukul delapan. Hanya saja, Turnera subulata mempunyai bunga berwarna putih dan mempunyai ukuran daun yang lebih kecil dibandingkan dengan daun dari Turnera ulmifolia.

Bunga pukul delapan ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, ladang, tanah pemakaman, tepi saluran air, dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan yang berasal dari Hindia Barat dan Meksiko ini dapat ditemukan di daerah pasir yang kering pada ketinggian 10—250 meter di atas permukaan laut, tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung atau sedikit terlindungi.

Di Indonesia, bunga pukul delapan banyak dijumpai di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Tumbuhan berbunga ini dikenal sebagai tanaman hias, tanaman pengendali hama, dan juga sebagai tanaman obat. Berdasarkan penelitian, tanaman ini mengandung zat seperti terpenoid, flavonoid, steroid, benzenoid, alkaloid, dan lipid.

Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akarnya. Daun dan akar digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti perut kembung dan tidak nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, bengkak karena memar, dan lemah setelah sembuh dari sakit berat.

Untuk obat yang diminum, rebus daun atau akar segarnya sebanyak 15 gram. Setelah dingin, saring dan minum airnya. Untuk obat luar, tumbuk daun segar secukupnya, tambahkan kapur sirih secukupnya lalu aduk rata. Tempelkan pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak dan memar, lalu balut.

Selain itu, keberadaan bunga pukul delapan di alam berperan sebagai sumber pakan bagi satwa liar penghisap nektar, seperti kupu-kupu. Nektar yang dihasilkan oleh tumbuhan ini dapat menarik kehadiran kupu-kupu yang dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran khususnya di bidang biologi.