Khasiat Daun Jati Belanda sebagai Obat Herbal

Pertanianku — Mungkin Anda sudah tidak asing dengan pohon jati belanda, kayu pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku furnitur. Meskipun namanya jati belanda, pohon ini bukan berasal dari Belanda ataupun merupakan jenis pohon jati. Namun, pohon ini sudah cukup terkenal di Indonesia. Ternyata, selain kayunya yang bermanfaat, daun jati belanda juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk menurunkan berat badan.

daun jati belanda
foto: Oleh J.M.Garg – Karya sendiri, CC BY 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=7194237

Daun jati belanda berbentuk bulat seperti telur dengan bagian pinggirnya yang bergerigi, permukaannya kasar, bagian ujungnya runcing, pangkal daun berlekuk, pertulangan menyirip berseling, panjangnya mencapai 10—16 cm, dan lebarnya sekitar 3—6 cm.

Seluruh bagian tanaman mengandung tanin dan musilago, tapi yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun dan buahnya. Kandungan lain yang terdapat di dalam tanaman ini adalah resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, dan senyawa-senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, fridelin-3-beta-ol, alkoloida, dan minyak lemak.

Seluruh kandungan tersebut bisa digunakan sebagai obat untuk melangsingkan badan, mengatasi cacingan, bengkak kaki, sembelit, dan perut kembung.

Ada banyak cara yang bisa Anda pilih untuk mengolah daun jati belanda sebagai obat herbal, seperti menyeduh daun tanaman menjadi teh atau menumbuk buahnya hingga halus. Jika ingin diseduh, gunakan beberapa lembar daun dan godok dengan air panas. Sementara itu, jika ingin ditumbuk, tumbuk halus buah sampai sebanyak dua sendok teh dan godok dengan air sebanyak 100 ml.

Daun jati belanda sudah sejak lama dikenal sebagai obat pelangsing. Penggunaan obat herbal dari tanaman ini harus dilakukan secara hati-hati. Pasalnya, jika dosis yang digunakan berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan pada bagian usus.

Meskipun sudah banyak resep ramuan herbal dari daun jati belanda, pada dasarnya masih belum ada uji toksiknya. Oleh karena itu, masih jarang sekali orang yang menggunakan bagian tanaman ini sebagai obat herbal. Padahal, jika memang benar adanya khasiat daun pohon tersebut, seharusnya uji toksiknya segera dilakukan agar bagian tanaman yang selama ini dibuang bisa dimanfaatkan seperti bagian daun dan buah tanaman.