Khasiat Daun Karuk Sebagai Obat Herbal

PertaniankuDaun karuk atau Piper sarmentosium hampir mirip seperti daun sirih, bentuknya seperti jantung dan agak meruncing. Daunnya berwarna hijau sampai hijau muda mengilap. Panjang daun sekitar 7—15 cm dan lebarnya sekitar 0,3—0,5 cm. Karena mirip seperti daun sirih, orang Melayu menyebut tanaman ini sebagai sirih tanah atau kado-kado. Sementara itu, orang Jawa menyebutnya dengan cabean.

daun karuk
foto: http://balittra.litbang.pertanian.go.id/

Pada awalnya karuk termasuk tanaman liar yang tumbuh di hutan dan pekarangan. Saat ini tanaman tersebut sudah mulai dibudidayakan menjadi tanaman hias di pekarangan atau di pot. Selain jadi tanaman hias, tanaman ini terkenal di dunia perjamuan Indonesia.

Di beberapa negara, seperti Thailand dan Philipina, daun karuk digunakan sebagai sayuran yang sering disebut dengan Cha plu. Bahkan, tanaman ini sudah menjadi salah satu ciri khas kuliner dari negara tersebut.

Karuk merupakan tumbuhan herba tegak dan menjalar, tingginya dapat mencapai 0,25—1 m. Bunga tanaman berumah satu, berbentuk agak bulat. Buah karuk hampir mirip dengan buah berry, bentuknya agak lonjong dan berwarna putih kehijauan.

Masyarakat biasa menggunakan tanaman ini untuk mengobati sakit gigi, asma, batuk, dan sakit kepala. Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun dan akar. Di dalam buah dan daun mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid. Selain itu, tanaman karuk juga mengandung kalsium, kalium, magnesium, karoten, niacin, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C yang terkenal sebagai antioksidan alami.

Untuk mengatasi permasalahan batuk dan asma kronis, Anda hanya tinggal mengunyah daun karuk bersamaan dengan biji pinang. Untuk mengobati sakit gigi, Anda bisa mengunyah akar-akar kecil, pinang, dan jahe kecil. Sementara itu, untuk mengobati sakit kepala, Anda dapat menggunakan daun karuk yang sudah ditumbuk untuk dijadikan bahan lulur.

Hingga saat ini belum ada literatur yang membahas terkait kontraindikasi dari penggunaan daun karuk sebagai obat herbal. Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi tanaman ini dalam dosis yang berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter.