Pertanianku — Meskipun bernama nanas kerang, tanaman ini tidak menghasilkan buah nanas. Nanas kerang merupakan tanaman hias yang memiliki daun seperti tanaman buah nanas dengan bagian bawah daun berwarna ungu dan bagian atas berwarna hijau. Selain bermanfaat menambah nilai estetika pada pekarangan, daun nanas kerang ternyata berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit.
Nanas kerang memiliki nama ilmiah Rhoeo discolor. Di Inggris tanaman ini bernama Oyster plant, sedangkan di Cina bernama bang lan ye. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 40—60 cm. Batangnya pendek, kasar, dan tidak memiliki percabangan. Daunnya tunggal berbentuk lonjong dengan permukaan atas berwarna hijau dan pada bagian bawah berwarna merah keunguan.
Bunga tanaman majemuk, berbentuk mangkok, muncul di ketiak daun, serta terbungkus kelopak seperti kerang. Adapun mahkota berbentuk segitiga dan terdiri atas tiga lembaran yang berwarna putih.
Bagian yang bisa dimanfaatkan untuk obat herbal adalah daun. Daun dan bunga tanaman mengandung saponin dan tannin. Jika dimakan mentah, daun tanaman rasanya manis dan bersifat sejuk. Efek farmakologis yang dimiliki tanaman adalah antiradang, memelihara paru-paru, mencairkan dahak, antibatuk, antidiare, dan membersihkan darah.
Untuk mengatasi batuk, gunakan daun segar sebanyak 115 gram, cuci bersih dan rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring ramuan dan minum dua kali sama banyak dengan interval dua jam.
Sementara itu, untuk mengobati luka atau terkilir, lumatkan daun sebanyak 30 gram dan balutkan pada bagian luka, lalu tutup dengan kain yang bersih.
Tanaman ini berasal dari Amerika, Brazil, Guatemala, dan Meksiko. Sebagai tanaman hias, tanaman ini sering digunakan sebagai pembatas taman. Nanas kerang dapat tumbuh di tanah organik ataupun di lahan berpasir dan bebatuan.
Tumbuhan ini tidak bisa dipengaruhi oleh zat allelopati sehingga bisa dipadukan dengan tumbuhan bersifat allelopatik. Selain digunakan sebagai obat, di Amerika, tanaman ini digunakan sebagai pewarna merah alami dan bahan baku kosmetik.
Ibu hamil dan sedang menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi obat herbal dari tanaman ini. Tidak disarankan penggunaan dosis yang tinggi untuk anak-anak tanpa adanya rekomendasi dari dokter.