Pertanianku — Sejak zaman dahulu, daun salam sudah dikenal sebagai salah satu bumbu masakan khas Nusantara. Namun demikian, tak banyak orang yang mengetahui khasiat daun salam untuk kesehatan.
Tanaman yang kerap tumbuh di pekarangan rumah ataupun kebun ini memiliki manfaat bagi kesehatan bahkan sudah banyak dibuktikan melalui penelitian resmi sebagai herbal untuk mengatasi asam urat.
Asam urat adalah zat sisa dari sirkulasi dalam darah yang merupakan hasil penguraian zat purin. Saat asam urat menumpuk, maka terbentuklah kristal di bagian persendian, baik sendi jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki, dan lutut. Dalam kasus ini, tentu kebanyakan orang mengeluhkan rasa nyeri tak tertahankan di area sendi hingga mati rasa.
Sementara itu, kandungan gizi fitonutrien dalam daun salam menjadi khasiat utama untuk obat asam urat. Selain itu, daun salam ini juga bisa digunakan sebagai obat diare, sakit perut, kolesterol dan lainnya. Jadi, sudah jelas bahwa pemanfaatan daun salam ini tidak sebatas bumbu masakan saja.
Daun salam mengandung minyak essensial, seperti eugenol dan metil kavikol. Selain itu, terkandung pula ekstrak etanol (antijamur dan antibakteri), ekstrak metanol (anticacing), kandungan kimia, seperti flavonoida, tannin dan minyak atsiri, serta vitamin B kompleks, vitamin C sebagai penurun kadar asam urat tinggi.
Untuk memanfaatkan daun salam sebagai herbal asam urat bisa dilakukan dengan cara merebusnya. Ambil 10 lembar daun salam, kemudian rebus bersama 700 cc air sampai mendidih hingga tersisa 1/3 air saja. Setelah selesai, saring air rebusan daun salam dan minum selagi hangat.
Perlu diingat, pilih daun salam yang lebar, warnanya hijau cerah atau segar. Untuk daun salam kering, pilih yang tidak mudah patah dan juga tidak berlubang.
Meski daun salam baik untuk penderita asam urat, kandungan zat yang terdapat di dalamnya tidak mampu memberikan kesembuhan secara total. Tetap saja penderita asam urat perlu memilih dan melakukan pengobatan yang tepat.
Jangan sampai penyakit asam urat yang Anda derita menjadi penyebab adanya komplikasi berbahaya seperti kerusakan sendi dan cacat permanen.
