Khasiat Ginseng Jawa untuk Melancarkan ASI

Pertanianku Ginseng jawa atau Talinum paniculatu (Jacq.) sering juga disebut dengan sam jawa dan kolesam. Tanaman ini berbatang bulat sukulen dan berdiri tegak hingga setinggi 40—60 cm, permukaan daun tanaman lembut dan licin agak berdaging. Pada bagian atas daun berwarna hijau terang, licin, dan gundul. Sementara itu, pada bagian bawah berwarna hijau muda.

gingseng jawa
foto: Oleh Envil Vlien – Karya sendiri, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=73901862

Bunga tanaman ginseng jawa majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu dan memiliki daun mahkota merah ungu berjumlah lima berbentuk oval.

Tanaman ini memiliki buah berbentuk bola atau agak kotak dan berwarna merah kecokelatan. Ukuran buah tanaman ginseng jawa terbilang kecil, buahnya hanya berdiameter 3 mm dengan biji yang berdiameter lebih kecil, sekitar 0,7—1 mm. Biji buah berwarna hitam mengilap, agak membundar pipih atau gepeng.

Bagian yang bisa dimanfaatkan dari tanaman herbal ini adalah daunnya. Daun ginseng jawa mengandung saponin, flavonoid, tannin, dan steroid.

Kandungan yang terkandung di dalam herbal ini bisa digunakan unutk memperlancar ASI dan mengatasi bisul. Daun ginseng jawa juga bisa digunakan untuk meningkatkan nafsu makan.

Untuk memperlancar ASI, Anda bisa menumis daun ginseng jawa yang masih segar sebagai sayuran. Tumisan tersebut dimakan sebanyak 2—3 kali dalam sehari.

Sementara itu, untuk mengatasi bisul, ambil sejumput daun segar, lalu cuci. Campurkan daun segar tersebut dengan gula merah secukupnya dan tumbuk hingga halus. Tempelkan hasil tumbukan tersebut pada bagian kulit yang bisul.

Selain daunnya, akar tanaman ini berkhasiat untuk kesehatan, seperti menguatkan paru, tonikum, dan afrodisiak.

Untuk mendapatkan khasiat dari akar ginseng jawa, sebaiknya gunakan tanaman yang minimal sudah berumur 7 bulan sampai lebih dari satu tahun. Sementara itu, untuk daunnya, gunakan daun segar pada tanaman yang masih berumur 3—6 bulan.

Hingga saat ini belum ditemukan adanya literatur yang membahas efek samping penggunaan tanaman herbal ini. Namun, Anda tetap perlu waspada dan tidak boleh menggunakannya dalam dosis yang berlebihan. Hal ini karena sesuatu yang berlebihan pasti dapat menimbulkan efek samping membahayakan.