Pertanianku — Lada atau Piper nigrum merupakan salah satu rempah yang sering digunakan dalam masakan Indonesia. Lada bisa menambahkan rasa serta aroma pada masakan menjadi lebih lezat dan menggugah selera. Ternyata, fungsi lada tidak berhenti sampai di situ saja. Lada juga memiliki khasiat yang sangat baik untuk kesehatan. Khasiat lada memang masih jarang diketahui sehingga tanaman ini lebih terkenal sebagai rempah-rempah.
Bagian yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh adalah daun dan buah. Di dalam daun dan buah lada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonene, filandrena, alkaloid, piperin, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit, dan minyak lemak.
Seluruh kandungan tersebut dapat berkhasiat untuk mengatasi penyakit seperti asma, mencret, dan masuk angin. Untuk mendapatkan khasiat lada, Anda perlu mengolah rempah ini dengan cara diseduh.
Ambil biji lada dan tumbuk hingga halus seperti bubuk. Setelah itu, ambil 1 sendok makan bubuk lada dan campurkan dengan dua gelas air panas. Aduk ramuan hingga tercampur secara merata. Ramuan herbal ini lebih baik diminum ketika masih hangat sebanyak dua kali sehari.
Meskipun rempah ini bisa digunakan untuk obat herbal, penggunaannya tidak boleh dilakukan sembarangan apalagi dengan dosis yang tinggi. Di Rusia banyak ditemukan kasus kanker esofagus. Setelah dilakukan penelitian, kasus tersebut disebabkan oleh banyak orang yang mengonsumsi Piper nigrum atau lada, terutama pada musim dingin. Lada memang bisa menimbulkan rasa hangat ketika dimakan saat cuaca sedang dingin.
Kandungan piperin di dalam lada juga dapat menyebabkan potensi terinfeksi malaria menjadi semakin tinggi. Sebenarnya, kandungan piperin bisa bersifat sebagai insektisida untuk mengatasi permasalahan hama yang menyerang tanaman.
Senyawa piperin memiliki struktur yang mirip sekali dengan hasil metabolit safrol 3-piperidyl-1-(3’-4’-metilenedioksifenil)-1-propanon yang berada di dalam air seni. Senyawa tersebut diyakini dapat bersifat mutagenik dan karsinogenik.
Senyawa piperin dapat merangsang regenerasi sel-sel hepar secara agresif, sifat tersebut hampir sama seperti safrol. Oleh karena itu, jangan menggunakan lada terlalu banyak dan berlebihan. Gunakan secukupnya saja.