Pertanianku — Melansir dari Majalah Trubus Edisi 616, praktisi kompelementer di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dr. Royke Eduard Burhan, memasukkan herbal yang bersifat antiinflamasi seperti propolis pada resep obat pasien Covid-19. Berdasarkan riset ilmiah, khasiat propolis terbukti manjur mengatasi virus korona. Penelitian tersebut dilakukan oleh Muhamad Sahlan dan tim dari Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Penelitian tersebut meneliti interaksi senyawa propolis yang berasal dari Sulawesi terhadap virus SARS-CoV-2. Penelitian itu merupakan studi pendahuluan untuk menemukan obat Covid-19. Propolis yang digunakan berasal dari lebah Tetragonula sapiens. Hasil riset tersebut menunjukkan ada dua senyawa yang terkandung di dalamnya yang berpotensial menghambat aktivitas virus Covid. Kedua senyawa tersebut adalah Glyasperin A dan Broussoflavonol F.
Penelitian lebih lanjut kembali dilakukan untuk menguji efektivitas dan keamanan kedua senyawa tersebut. Peneliti dari Rumah Sakit São Rafael, Bahia Brasil, Marcelo Augusto Duarte Silveira, melakukan uji klinis terhadap ekstrak propolis untuk menyembuhkan pasien Covid-19 yang berumur lebih dari 18 tahun.
Riset tersebut menunjukkan, konsumsi propolis dapat mempersingkat waktu rawat inap pasien. Artinya, khasiat propolis dapat mempercepat proses penyembuhan pasien korona.
Selain itu, dosis propolis yang lebih tinggi dapat mengurangi gangguan ginjal. Dengan begitu, propolis terbukti aman untuk obat Covid dan mampu mengurangi waktu inap pasien.
Saat tubuh sedang terserang virus seperti Covid-19, hal penting yang perlu dilakukan adalah memperkuat sistem imun. Oleh karena itu, kebutuhan harian vitamin C dan E harus dipenuhi karena kedua hal tersebut merupakan sumber antioksidan yang dapat meningkatkan imunitas.
Propolis yang dihasilkan oleh lebah berfungsi untuk memproteksi sarang lebah di alam. Oleh karena itu, propolis diketahui memiliki kemampuan melawan bakteri, virus, cendawan, dan protozoa yang dapat membahayakan pupa di dalam sarang. Pada dasarnya, propolis bersifat antibakteri, antivirus, antifungi, dan antiprotozoa.
Propolis yang terbuat dari beragam tanaman mengandung lebih dari 300 senyawa aktif di dalamnya. Salah satunya adalah flavonoid, senyawa yang mampu berperan sebagai antivirus, antiinflamasi, dan antikanker.