Pertanianku — Tanaman ceguk atau Quisqualis indica merupakan tanaman hias yang sering diperuntukkan sebagai tanaman obat karena bisa digunakan untuk mengatasi cacingan dan pencahar. Tanaman ceguk tumbuh membelit ke kiri atau memanjat, tingginya bisa mencapai 1,5—5 m.

Bunga tanaman berada di ujung dan di ketiak dalam bulir yang berbunga banyak. Bunga tanaman berkelamin dua. Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah akar dan daun tanaman. Pada kedua bagian tersebut mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloida.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam buah ceguk, di antaranya potassium quisqualata, lemak jenuh trigonclline, dan puridine. Kulit buah dan daun terdapat potassium quisqualata.
Bunga mengandung cyanidine monoglycoside. Sementara itu, daun dan tangkainya mengandung tanin, saponin, kalsium oksalat, lemak peroksida, dan protein. Efek farmakologis ceguk, di antaranya sebagai obat cacing, membantu pencernaan, dan memperkuat limpa.
Anda bisa menggunakan akar, buah muda, dan buah tua sebagai obat pencahar dan borok. Sementara itu, bagian biji tanaman berkhasiat sebagai obat cacing.
Biji ceguk dimakan secara mentah dua jam sebelum pasien makan di hari terakhir. Orang dewasa dapat mengonsumsi hingga sepuluh biji, sedangkan anak-anak yang berumur 4—7 tahun hanya boleh memakan empat biji. Anak-anak yang berusia 8—9 tahun bisa mengonsumsi enam biji, sedangkan anak-anak yang berusia 10—12 tahun boleh mengonsumsi tujuh biji. Cacing yang bisa diatasi oleh biji ceguk adalah cacing tambang dan cacing gelang.
Akar tanaman yang direbus hingga mendidih bisa digunakan menjadi obat rematik. Sementara itu, buahnya berfungsi sebagai obat yang cukup efektif untuk meredakan sakit gigi.
Tanaman ceguk dapat menimbulkan kontraindikasi pada penderita gangguan hati. Oleh karena itu, pasien tersebut tidak diperbolehkan mengonsumsinya.
Tanaman ceguk memiliki sebutan yang berbeda-beda di beberapa daerah. Di Sunda tanaman ini disebut dani, wudani, atau bidani. Di Jawa disebut kacekluk, ceguk, cekluk, atau wedani. Sementara itu, di Madura disebut rabet dani.
Tanaman ceguk sering dijual sebagai tanaman hias multifungsi. Orang-orang mengenalnya dengan nama melati belanda.