Khasiat Tanaman Pasak Bumi untuk Vitalitas Pria

Pertanianku Pasak bumi atau Eurycoma longifolia sering juga disebut dengan widara putih. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 10 m. Batangnya tidak bercabang. Daun tanaman mengumpul di bagian ujung batang dan panjangnya sekitar 20—50 cm. Buah tanaman berukuran 1—2 cm dan berwarna hijau. Warna tersebut berubah menjadi gelap saat sudah masak. Bunga tanaman tersusun pada tangkai bercabang dan keluar dari bagian pangkal daun.

pasak bumi
foto: Pixabay

Pasak bumi terkenal sebagai tanaman obat herbal yang berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, salah satunya meningkatkan vitalitas pria.

Penyakit yang bisa diatasi dengan tanaman pasak bumi adalah demam, malaria, penyembuhan luka di gusi, gangguan cacingan, dan tonikum pascamelahirkan.

Bagian tanaman pasak bumi yang dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah akar, daun, dan kulit batang. Di dalam bagian tersebut terkandung canthin, etanol, quasinoid, dan eurycomanone.

Di dalam pasak bumi juga terkandung ekstrak ethanolic yang berperan menambah jumlah hormon testosterone yang sangat berguna untuk pria. Selain itu, ada juga kandungan lain yang mampu menambah vitalitas pria, yaitu strichnin dan bursin. Kandungan tersebut bersifat afrodisiak.

Tanaman yang bersifat afrosidak mengandung senyawa turunan, seperti alkaloid, saponin, tannin, dan lainnya. Kandungan tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah di dalam tubuh. Akibatnya, sirkulasi darah menjadi lebih lancar ke alat kelamin pria.

Selain meningkatkan vitalitas pria, sifat afrodisiak juga berkhasiat mengobati penyakit malaria. Khasiat tersebut sudah terbukti dari penelitian yang dilakukan di Malaysia.

Bagian akar dan bunga tanaman direbus secara terpisah dan air rebusan yang masih hangat diminum. Sementara itu, untuk mengatasi nyeri pada tulang bisa memanfaatkan kulit batang.

Tanaman pasak bumi tumbuh subur di pedalaman Kalimantan. Tanaman ini sudah sering dimanfaatkan sebagai obat herbal oleh masyarakat Dayak.

Namun, penggunaan tanaman herbal ini tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu yang panjang karena bisa merusak hati, menyebabkan gangguan saat tidur dan kelelahan, gelisah, jantung berdebar, serta suhu badan meningkat.