Kiat Beternak Kelinci Hias

Pertanianku — Kelinci bisa diternakkan sebagai penghasil daging dan kelinci hias. Kelinci hias terkenal dengan keindahan bulu-bulunya sehingga terlihat menggemaskan.Tak heran, banyak orang yang senang memelihara kelinci sebagai hewan kesayangan. Beternak kelinci hias dapat menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, apalagi jika Anda pencinta kelinci. Berikut ini beberapa kiat memperlancar usaha beternak kelinci hias.

beternak kelinci hias
foto: Pertanianku

Sebelum memulai usaha

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai usaha. Mulai dari tempat, jenis kandang yang cocok, memilih induk yang berkualitas dan jenis kelinci yang tepat, hingga menyediakan perlengkapan pendukung.

Buatlah kandang dengan sistem baterai (satu kandang untuk satu ekor). Kandang dapat dibedakan untuk perkawinan, beranak, dan mengasuh anak kelinci. Seekor kelinci membutuhkan ruang minimal ukuran 60 cm × 40 cm × 45 cm.

Memilih calon induk kelinci yang berkualitas dan dari jenis hias seperti angora, lions, jersey woolies, papilon, martin, vlam, spot, three colour, fuzzy, dan mini rex. Indukan kelinci dapat diperoleh dari peternak berpengalaman.

Rasio perkawinan kelinci antara jantan dan betina adalah 1:10. Induk kelinci dapat menghasilkan anakan sebanyak 6 ekor selama 4 kali dalam setahun. Tingkat kelangsungan hidup 80 persen.

Sediakan perlengkapan untuk pemeliharaan kelinci seperti tempat pakan, minum, dan obat-obatan.

Kenali kendala yang kemungkinan datang

Kendala bisa terjadi apabila pemberian pakan yang kurang tepat dan rutinitas pemeliharaan serta kurang menguasai siklus reproduksi kelinci.

Kunci sukses beternak kelinci hias

Lakukan persilangan antarkelinci hias agar diperoleh hasil yang bagus, lucu, dan menarik. Selain itu, lakukan pemberian pakan yang tepat jumlah dan tepat gizi agar diperoleh bulu yang semakin indah dan bagus.

Apabila yang diharapkan dari ternak kelinci adalah bakalan, induk bisa dikawinkan lagi 7—10 hari setelah beranak. Namun, jika yang diinginkan adalah sebagai ternak pengganti (stock replacement), sebaiknya induk dikawinkan kembali 40—45 hari setelah beranak atau setelah anak lepas sapih.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebersihan kandang karena akan menjauhkan penyakit, terutama gudik/korengan yang sangat rentan menyerang kelinci.