Kiat Budidaya Bawang Merah dengan Minim Risiko Serangan Hama

Pertanianku — Hama menjadi momok bagi petani karena dapat menurunkan hasil produksi hingga menyebabkan gagal panen secara menyeluruh. Sebenarnya, hama bisa dicegah dengan berbagai cara. Salah satunya adalah menerapkan manajemen budidaya bawang merah yang benar, mulai dari pemilihan bibit hingga cara panen. Berikut ini cara budidaya bawang merah dengan minim risiko serangan hama.

budidaya bawang merah
Foto: Pixabay

Memilih bibit

Memilih bibit merupakan langkah pertama yang sangat penting karena bisa menentukan kondisi pertanian selanjutnya. Bibit yang dipilih harus berkualitas baik dengan ciri-ciri berwarna mengilat, tidak keropos, atau terlihat rusak karena hama atau penyakit hama. Umbi bawang merah yang bagus dijadikan bibit rata-rata berbobot 3—4 gram.

Bibit harus direndam ke dalam cairan hormon organik selama 10 menit sebelum ditanam. Setelah itu, taburi dengan serbuk Gliocladium dan Trichorderma untuk mencegah penyakit pada bibit. Potong bagian atas umbi sebelum ditanam. Bibit ditanam tidak perlu terlalu dalam, cukup sekadar tertutup dengan tanah.

Mengolah lahan

Proses pengolahan lahan tidak hanya berguna mempersiapkan lahan menjadi gembur dan subur serta membersihkannya dari gulma dan benda-benda asing lainnya, tetapi juga berguna membunuh hama-hama atau mikroorganisme penyebab penyakit yang berada di dalam tanah. Oleh karena itu, pengolahan lahan harus dilakukan dengan baik minimal seminggu sebelum tanam.

Perawatan tanaman

Saat bibit berumur 7 hari setelah tanam, semprotkan POC GDM sebanyak 2 gelas air mineral setiap seminggu sekali guna mendorong pertumbuhannya jadi maksimal. Saat tanaman berumur 10, 20, dan 35 hari, berikan pupuk anoranik atau pupuk organik yang berkualitas bagus.

Lakukan penyiraman secara rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Jika hujan atau kondisi sedang berembun, penyiraman juga diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit, tetapi jangan sampai berlebihan. Jika ada tanaman yang terlihat kurang baik atau bahkan mati, segera cabut dan ganti dengan tanaman yang lain.

Mencegah serangan hama

Saat ini petani lebih dianjurkan menerapkan pengendalian hama terpadu terlebih dahulu ketimbang penggunaan pestisida kimia. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan menyiram tanaman dengan air bersih setelah hujan, menggunakan fungisida dengan kandungan hidroksida dan iprodiem untuk menghindari bercak daun, mengaplikasikan serbuk Gliciodium dan Trichoderma, memotong daun yang termakan ulat, dan baru menggunakan insektisida.

Panen

Bawang merah sudah bisa dipanen setelah berumur 70—80 hari setelah tanam. Bawang merah yang sudah siap dipanen akan menyembul ke permukaan tanah dan daun tanaman rebah. Bawang merah yang sudah dipanen harus segera dijemur agar tidak lembap dengan cara digantung di atas para-para. Setelah itu, simpan umbi bawang dengan cara yang tepat agar kuat disimpan selama 1—2 tahun.