Kiat Budidaya Jeruk Keprok 4 Tahun Panen

Pertanianku — Jeruk (Citrus sp.) termasuk buah yang digemari banyak orang sehingga permintaannya selalu tinggi dan pasarnya jelas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dapat dilakukan melalui usaha budidaya jeruk. Salah satu jenis jeruk yang disenangi konsumen adalah jeruk keprok. Oleh karena itu, budidaya jeruk keprok terbilang peluang usaha yang menjanjikan.

jeruk keprok
foto: pixabay

Budidaya jeruk keprok tergolong mudah. Namun, Anda tetap memerlukan perencanaan usaha yang matang agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan. Berikut ini beberapa kiat menjalankan budidaya jeruk keprok.

Sebelum memulai usaha

Pilihlah lokasi di ketinggian 100–1.300 m dpl dan memiliki tanah yang subur. Kondisi pH tanah yang dibutuhkan sekitar 5–6. Suhu udara yang dibutuhkan sekitar 20–30°C dan curah hujan sekitar 1.500–2.000 mm per tahun. Daerah tersebut sebaiknya memiliki musim hujan selama 4–7 bulan dan musim kemarau 4–6 bulan.

Lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu. Setelah itu, buat lubang berukuran 60 cm × 60 cm × 50 cm dengan jarak tanam 4–5 m × 4–6 m. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 20 kg ke dalam lubang tanam.

Setelah tanah sudah siap, Anda dapat mulai menanam bibit jeruk yang berumur 8–12 bulan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan.

Kenali kendalanya

Pada musim hujan, hasil panen biasanya akan kurang manis. Kendala lainnya yang perlu Anda antisipasi adalah serangan penyakit buah sehingga menyebabkan buah tidak mulus. Apabila tanaman dibudidayakan di tanah lempung dengan aerasi yang kurang baik, tanaman lebih mudah terserang busuk akar.

Strategi usaha

Penyiraman perlu dilakukan secara teratur sejak bibit ditanam hingga berumur dua tahun. Berikan pupuk buatan antara lain 25–500 gram urea, 25–200 gram TSP (267 gram SP-36), dan 10–400 g KCl per tanaman secara teratur 3 bulan sekali. Setelah tanaman berbuah, lakukan pemupukan dua kali setahun, yaitu sebelum berbunga dan setelah buah dipanen.

Panen buah yang sudah matang karena jeruk bersifat nonklimaterik atau tidak bisa diperam. Dengan begitu, hasil panen yang masak akan lebih disukai konsumen dan lebih mudah dipasarkan.