Pertanianku – Timun suri merupakan tumbuhan musiman penghasil buah dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae). Buahnya yang setengah masak biasa dijual biasanya saat bulan Ramadhan karena daging buahnya menjadi komponen minuman yang segar untuk berbuka puasa. Meskipun demikian, timun suri bukanlah tanaman musiman karena dapat ditanam kapan saja. Timun suri juga mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh.
Timun suri kini semakin banyak diminati pasar lokal dan banyak sekali petani yang mencoba peruntungan dengan timun suri. Jika Anda tertarik dengan budidaya timun suri, tentu Anda harus mengetahui berbagai hal penting tentang cara budidaya timun suri sehingga Anda bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.
Timun suri bukanlah termasuk dalam keluarga timun-timunan karena timun suri memiliki sifat yang berkebalikan dengan timun pada umumnya. Bisa dikatakan timun suri lebih seperti jenis labu seperti melon, blewah, ataupun semangka. Hal ini yang membuat petani sangat senang dengan tanaman buah ini karena timun suri memiliki daya tahan yang sangat baik dan teknik menanam yang relatif mudah, dan mampu menghadapi serangan hama.
Untuk bisa memanen buah timun suri, tentu Anda harus mengetahui cara terbaik untuk memulai teknik budidaya sehingga akan mendapatkan hasil panen yang sempurna. Berikut cara budidaya timun suri sangatlah mudah.
- Memilih dan mengolah lahan
Sebelum memulai budidaya timun suri hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari lahan untuk bercocok tanam. Tanah yang datar merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan timun suri. Setelah menemukan lahan yang tepat, maka selanjutnya adalah dengan membuat lubang tanam yang ukurannya sebesar 1x1m sebagai langkah pertama cara menanam timun suri. Lalu letakkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 1 kg kedalam masing lubang dengan didiamkan selama 2 hari.
Hal tersebut bertujuan agar lubang dan tanah serta pupuk organic terkena sinar matahari. Ini akan sangat baik bagi kualitas tanah. Dengan kualitas tanah yang baik, maka hasil dari penanaman timun suri pun akan lebih optimal dan sangat menguntungkan.
- Penanaman timun suri
Setelah 2 hari didiamkan, masukkan benih sebanyak 2 biji saja pada setiap lubang yang telah dibuat. Lalu tutup dan siram area tadi secara teratur sampai akhirnya tanaman tumbuh. Tanaman akan tumbuh sekitar 7 hari setelah dilakukan penanaman dan serempak. Namun jika memang ada yang belum tumbuh, bisa dilakukan penyulaman dengan cara menanam kembali benih tanaman timun suri tersebut.
Benih timun suri yang baik merupakan bibit yang dirawat dengan baik yaitu tergantung pada penyimpanan. Biasanya benih bisa digunakan setelah 1 tahun disimpan dan paling lama adalah 1,5 tahun. Jadi pastikan benih yang dipilih adalah benih yang memiliki kualitas yang baik sehingga nantinya akan menghasilkan buah yang baik pula.
- Perawatan demi hasil maksimal
Untuk hasil buah baik dan memiliki kualitas baik, maka perawatan selama proses penanaman sampai panen harus sangat diperhatikan. Penyiangan sangat penting untuk dilakukan dan sudah bisa dilakukan pada umur 7 HST. Jika nanti tanaman sudah tua serta berbuah maka timun suri sudah bisa bersaing melawan gulma. Dan penting untuk diketahui bahwa keberadaan gulma ini menguntungkan jika sudah berbuah guna melapisi buah dan terlindung dari sentuhan tanah secara langsung.
Alas menjadi komponen penting karena seperti yang kita tahu, di dalam tanah ada berbagai macam hewan seperti cacing, dan jika tidak dialasi, maka buah timun suri mungkin akan dimakan oleh hewan-hewan tersebut jadi lebih baik untuk dialasi supaya aman dan tidak rusak. Untuk masalah perawatan saat musim panas, tanaman timun suri ini merupakan tanaman yang bandel, jadi tidak perlu bingung memikirkan penyiraman karena tidak perlu dilakukan secara rutin. Dalam hal ini pemupukan juga berperan penting.
Setelah 100 HST, timun suri sudah busa dipanen dan bisa terus dilakukan sampai 130 HST. Kita bisa mengecek buah yang lepas dari tangkainya dan biasanya akan memakan waktu 10 kali pengambilan buah timun suri.