Pertanianku— Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh ikan gurami adalah pertumbuhannya yang lambat. Namun, saat ini permasalahan tersebut sudah bisa diatasi dengan beberapa cara. Produktivitas ikan gurami bisa ditingkatkan dengan teknik khusus, mulai cara konvensional hingga cara inkonvensional.

Cara konvensional
Cara konvensional dilakukan dengan program pemuliaan ikan. Jenis ikan gurami yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat adalah blue safir, paris, dan bastar. Tiap jenis ikan gurami tersebut memiliki kelebihannya tersendiri. Untuk mendapatkan ikan gurami yang lebih baik, dilakukan hibridisasi.
Hibridisasi dilakukan untuk meningkatkan laju dan produktivitas pertumbuhan gurami. Selain hibridisasi, kegiatan pemuliaan lain yang sering dilakukan adalah seleksi. Namun, program seleksi masih masih jarang dilakukan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dari hasil pengujian di lapangan, pasangan bastar dan paris berhasil mendapatkan ikan gurami dengan jumlah produksi telur terbanyak serta sintasan hingga 30 persen dan 20 persen. Sementara itu, pasangan bastar dan blue safir berhasil menghasilkan benih dengan laju pertumbuhan yang lebih tinggi sekitar 35 persen untuk mencapai ukuran silet.
Cara inkonvensional
Cara inkonvensional dilakukan dengan transgenik. Teknik transgenik yang pernah dilakukan adalah memasukkan hormon pertumbuhan yang berasal dari gurami unggul untuk menambah jumlah hormon pada benih gurami.
Penyuntikan hormon dilakukan ke dalam telur gurami yang sudah dibuahi pada awal pembelahan sel yang pertama atau sekitar 5 menit setelah fertilisasi dilakukan.
Cara inkonvesional lain yang pernah dilakukan adalah elektroporasi, yaitu menitipkan hormon pertumbuah pada sperma gurami. Sperma tersebut akan digunakan untuk membuahi telur induk betina. Usaha ini membuahkan hasil berupa pertumbuhan benih meningkat sebesar 50 persen dari gurami biasa sehingga benih sudah bisa tumbuh besar hanya dalam waktu 6—8 bulan.
Rekayasa teknologi budidaya
Selain cara-cara canggih di atas, pembudidaya bisa memacu produktivitas ikan gurami dengan memperbaiki teknologi budidaya yang digunakan. Meskipun hasil yang didapatkan tidak sesukses cara inkonvesional, cara ini lebih mudah dilakukan oleh pembudidaya awam yang tidak begitu paham cara inkonvesional.
Perbaikan teknologi budidaya dilakukan dengan menggunakan induk dari varietas unggulan, mengelola pakan, mengelola lingkungan budidaya, dan menggunakan probiotik.