Pertanianku — Kebun sawit harus dipelihara dengan baik, termasuk dijaga dari serangan hama yang merugikan tanaman. Salah satu hama yang sering muncul adalah tikus. Hama tikus bisa membuat sawit mengalami penurunan produksi karena tikus memakan beberapa bagian tanaman.
Hama tikus harus diatasi dengan baik. Sebenarnya, jumlah tikus yang kecil tidak akan menjadi masalah yang serius. Hanya saja, jika tikus yang sedikit tersebut terus-terusan berkembang biak dan menyebabkan lonjakan populasi di perkebunan, dapat mengganggu keseimbangan tanaman.
Pasalnya, tikus bisa memakan buah-buah sawit yang sudah tumbuh. Jika serangan yang terjadi sudah sangat berat, lebih dari 10 buah yang digigit per tandan. Jika populasi tikus lebih dari 300 ekor/hektare, hama tikus tersebut bisa menghilangkan produksi minyak hingga 240 kg/hektare.
Jenis-jenis tikus yang menyerang kebun sawit ada tiga, di antaranya Rattus tiomanicus, Rattus argentiventer, dan Rattus rattus diardii. Tikus-tikus tersebut menyerang buah dan memakannya hingga menyebabkan buah menjadi rusak dan tidak bisa dijual.
Tikus-tikus yang berada di kebun sawit akan tinggal di atas pohon pada musim hujan untuk menghindari genangan air di tanah perkebunan. Sementara itu, pada musim kemarau tikus-tikus akan turun ke bawah dan berlindung di antara tumpukan pelepah.
Tikus-tikus tersebut akan mengalami masa kawin setiap dua bulan sekali, satu induk akan menghasilkan anak sebanyak 7 ekor. Umur tikus dewasa bisa mencapai 4 bulan. Inilah salah satu alasan Anda harus mengendalikan hama tikus dengan benar karena produktivitas tikus sangat tinggi yang dapat membuat kenaikan populasi sangat cepat.
Anda sudah harus melakukan tindakan jika sudah ada 5 persen dari jumlah pohon yang terserang dalam satu area perkebunan. Tindakan yang bisa dilakukan adalah pemberian racun tikus di dalam umpan.
Setelah 3 hari pemberian racun, lakukan pengamatan berapa jumlah umpan yang sudah dimakan. Jika umpan tersebut sudah dimakan lebih dari 20 persen, umpan perlu ditambah. Namun, jika umpan yang dimakan masih kurang dari 20 persen, umpan tersebut tidak perlu ditambah.
Setelah satu bulan, berikan umpan lagi untuk melakukan observasi. Umpan juga perlu diberikan jika serangan yang terjadi sudah cukup berat.