Pertanianku — Sayuran organik saat ini sudah hampir dilirik oleh semua orang. Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat yang sudah mulai menyadari bahwa teknik pertanian konvensional sebenarnya kurang tepat dan justru lebih sehat dengan menerapkan pertanian organik. Permasalahan yang kerap ditemui oleh petani organik adalah tampilan sayur yang tidak sebagus hasil tani konvensional dan beberapa permasalahan lain. Berikut ini kiat sukses menghasilkan sayuran organik yang berkualitas.

Berikan tanaman pagar
Anda bisa menggunakan tanaman pagar berupa tagetes, mimba, cengkih, lamtoro, dan srikaya. Warna bunga tagetes yang kuning bisa menghalau hama thrips. Secara alamiah hama atau serangga lebih tertarik pada bunga berwarna kuning. Hal ini sangat berguna untuk melindungi sayuran dari serangan hama sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur.
Berikan tambahan nutrisi
Anda harus memberikan tambahan nutrisi secara rutin, yaitu sekali dalam sepekan berupa kotoran kambing yang diberi pakan organik. Pupuk kandang yang dihasilkan dari kambing yang diberikan pakan organik berguna untuk mencegah kontaminasi kandungan kimia di dalam kotoran kambing.
Mendapatkan kotoran kambing seperti itu memang agak sulit. Masih sangat jarang peternak yang menerapkan peternakan organik pada kambing. Jika ada pun, jumlahnya masih sedikit. Pekebun bisa menagtasinya dengan memelihara sendiri hewan ternak yang diberi pakan organik sehingga kotoran yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sendiri.
Gunakan pestisida nabati
Penggunaan pestisida nabati jauh lebih aman untuk mengatasi masalah hama dan penyakit. Misalnya, untuk mencegah cendawan Phytophtora infestans penyebab busuk, Anda bisa menggunakan tomat, 100 gram kapur sirih, dan 10 gram belerang yang dilarutkan dalam satu liter air panas.
Setelah dingin, tambahkan tembakau, cabai rawit, bawang putih sebanyak 1 kg, dan 2 liter air bersih. Fermentasikan larutan selama 2—3 malam. Dua liter fermentasi dicampur dengan 20 liter air bersih untuk mengendalikan cendawan.
Gunakan sistem tumpang sari
Sistem tumpang sari dapat menekan serangan hama. Setiap 4 bedengan, 1 bedengan berukuran 1,2 m × 10 m, tanam komoditas yang berbeda-beda. Prinsip menanam tumpang sari adalah tidak boleh menanam tanaman berbeda jenis dengan famili yang sama. Hal tersebut berguna untuk menghindari penyebaran hama lantaran tanaman inang yang berbeda.