Pertanianku — Indukan gurami yang akan dipijahkan sudah harus dalam keadaan siap, tidak bisa dipaksakan matang sebelum waktunya. Oleh karena itu, salah satu tahap yang harus dilakukan saat pembenihan ikan gurami adalah memilih indukan gurami yang sudah siap dipijahkan.

Untuk mengetahui mana indukan gurami yang sudah siap dipijahkan, Anda bisa menganalisisnya dari beberapa hal, seperti pertumbuhan badan, umur, bobot, ukuran, pergerakan, kondisi fisik, dan kematangan gonad. Saat memilih indukan gurami, Anda hanya perlu memerhatikan hal tersebut dan berikut ini cara mengamatinya.
Pertumbuhan badan
Gurami yang akan digunakan sebagai induk sebaiknya memiliki pertumbuhan badan yang cepat, bentuk badannya normal antara panjang dan berat ideal. Ukuran kepala relatif kecil, kulit licin dan mengilap, serta tidak terdapat luka.
Umur, bobot, dan ukuran tubuh
Gurami yang akan dipijahkan sudah harus cukup umur. Induk jantan yang digunakan sebaiknya berumur 4 tahun dengan bobot 2—3 kg. Untuk betina, induk yang digunakan minimal berumur tiga tahun dengan berat 2—2,5 kg. Badan jantan harus lebih besar daripada betina karena seekor induk jantan bisa membuahi sekitar tiga ekor induk betina. Jika ukuran jantan lebih kecil atau sama dengan betina, dikhawatirkan jantan dapat kehabisan sperma.
Kondisi sisik baik
Kondisi sisik juga bisa menjadi faktor penentu. Indukan yang baik memiliki sisik lengkap, rapi, dan bebas dari penyakit cacar. Indukan yang terkena penyakit cacar akan ditandai dengan bercak kemerah-merahan dan luka.
Melekuk saat dipegang dengan posisi terbalik
Selain memerhatikan ciri fisik, Anda juga bisa mengindentifikasinya dengan cara memegang indukan. Caranya, pegang indukan gurami dalam keadaan terbalik. Jika indukan yang dipegang melekuk kuat dan berusaha melingkari tangan Anda, berarti indukan tersebut jantan. Jika indukan yang dipegang cenderung diam, tenang, dan tidak bereaksi untuk melekukkan badan, itu adalah betina.
Induk jantan yang semakin melekuk dengan kuat merupakan ciri pejantan yang bagus untuk dipijahkan. Hal tersebut dikarenakan pada saat pemijahan, induk betina dan jantan akan saling melekukkan dan melilitkan badannya.
Kematangan gonad
Induk jantan yang sudah matang gonadnya akan memiliki ciri-ciri warna badan kemerahan dan hitam terang, bagian perut meruncing, susunan sisik normal, serta gerakannya lincah. Sementara itu, induk betina memiliki ciri-ciri warna badan relatif terang, bagian perut memudar, susunan sisik agak terbuka, serta gerakannya lambat dan tenang.