Pertanianku — Peternak di Indonesia biasanya masih melakukan pembibitan dan penetasan sendiri. Oleh karena itu, peternak itik di Indonesia bisa disebut sebagai breeder atau pembibit. Usaha pembibitan ini dapat berjalan lancar bila didukung dengan wawasan peternak yang memadai. Ada banyak hal yang perlu diketahui dari seluk-beluk penetasan telur itik, salah satunya kualitas telur tetas itik yang baik.

Telur itik yang akan ditetaskan sebaiknya dipilih dari kelompok itik yang memiliki produksi tinggi. Pasalnya, kelompok itik tersebut cenderung produktif dan dapat menghasilkan anakan yang berpotensi baik juga. Selain itu, kelompok tersebut umumnya mempunyai jumlah pejantan yang cukup sehingga dapat menghasilkan lebih banyak telur yang sudah dibuahi.
Telur tetas itik sebaiknya memiliki ukuran yang ideal. Bobot telur yang baik untuk ditetaskan sekitar 65–75 gram dengan bentuk yang normal. Selain itu, telur juga harus bersih dari kotoran yang melekat pada kerabang telur. Biasanya, telur-telur yang dihasilkan dari itik yang dipelihara di kandang baterai akan lebih bersih dibanding itik yang dipelihara dengan sistem pemeliharaan lainnya.
Telur yang kotor akan lebih mudah terkontaminasi bakteri yang masuk melalui pori-pori di kerabang telur. Bakteri tersebut akan menyebabkan kematian embrio. Kontaminasi mikroorganisme pada telur bisa diminimalisir dengan menggunakan kotak pengeraman (nest boxes) yang diletakkan di dalam kandang.
Tingkat kebersihan dan keutuhan telur beperan aktif dalam meningkatkan daya tetas telur. Biasanya, kerusakan telur dapat terjadi setelah beberapa jam setelah induk bertelur. Kerusakan tersebut disebabkan oleh perubahan suhu telur, dari suhu tubuh ke suhu kamar yang lebih rendah. Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan penyusutan isi telur. Daya tetas telur juga bisa lebih meningkat hingga 5 persen dengan melakukan seleksi.
Telur yang sudah dipindahkan dari kandang sebaiknya difumigasi dengan 85 gram kalium permangatan dan 114 gram formaldehid. Kedua zat kimia tersebut dapat membunuh bakteri Salmonella. Selain itu, Anda bisa membersihkan telur dengan melakukan pencucian atau pencelupan ke dalam disinfektan selama 3 menit pada suhu 38°C. Cairan disinfektan tersebut perlu diganti setelah 3–4 kali penyelupan.
Telur itik tetas tidak boleh disimpan lebih dari tujuh hari. Suhu penyimpanan yang ideal sekitar 10–20°C. Penyimpanan yang dilakukan pada suhu tinggi sekitar 30°C hanya dapat dilakukan selama 1–3 hari.