Pertanianku — Produksi telur ayam bisa ditingkatkan dengan beberapa strategi, salah satunya dengan menggunakan pakan. Pakan termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi kualitas telur dan produksi ayam petelur. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dari pakan ayam petelur.
Penuhi kebutuhan mineral ayam
Ayam petelur memerlukan sejumlah besar mineral, terutama kalsium (Ca) karena cangkang telur tersusun dari CaCO3. Penurunan kadar kalsium dalam ransum dapat menurunkan produksi telur dan menghasilkan cangkang telur yang kurang kuat. Selain kalsium, ayam petelur memerlukan mineral fosfor yang diperlukan untuk pembentukan cangkang telur.
Penuhi kebutuhan vitamin ayam
Ransum ayam petelur juga harus mengandung beberapa vitamin, terutama vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Vitamin A diperlukan untuk kesehatan mata. Ransum ayam petelur yang rendah kandungan vitamin A dapat menyebabkan gangguan mata, seperti keluarnya kotoran pada mata.
Kandungan vitamin D pada ransum ayam petelur diperlukan untuk meningkatkan ketebalan cangkang telur dan produksi telur. Selain itu, vitamin D berpengaruh pada daya tetas telur serta memperkuat otot dada, kaki, dan sayap. Adapun vitamin E diperlukan untuk meningkatkan daya tetas telur.
Manfaat daun katuk
Tepung daun katuk sebesar 5 persen dalam ransum dapat menurunkan kolesterol telur. Hal ini diduga karena daun katuk mampu menghambat efek fisiologis dalam tubuh sehingga menghambat sintesis cairan empedu. Sekresi cairan empedu yang menurun menyebabkan kecernaan lemak kasar dan penyerapan lemak menurun. Akibatnya, komponen-komponen lemak dan kolesterol menjadi berkurang.
Daun katuk juga dapat meningkatkan kualitas warna kuning telur karena mengandung xantofil dan karoten yang berfungsi sebagai precursor (pro-vitamin) vitamin A dan sumber pigmen. Namun, menurut Ibrahim (2004), pemberian daun katuk belum dapat meningkatkan produksi telur secara nyata.
Air rebusan daun sambiloto
Pemberian air rebusan daun sambiloto 7,5 ml dan 22,5 ml dapat meningkatkan produksi telur sebanyak 57,98 persen dan 69 persen. Hal ini dikarenakan daun sambiloto mampu mempercepat proses absorbsi zat makanan dalam usus.
Senyawa bioaktif yang terdapat dalam sambiloto bersifat seperti sabun yang mampu membersihkan materi-materi yang menempel pada dinding usus. Akibatnya, dinding usus menjadi tipis dan meningkatkan permeabilitas dari dinding usus.