Kiat Mengantisipasi Kegagalan Bunting Setelah Inseminasi Buatan

Pertanianku — Inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik adalah salah satu cara untuk meningkatkan populasi ternak. Proses IB dilakukan dengan memasukkan semen beku (spermatozoa) yang sudah dicairkan ke dalam saluran alat reproduksi betina. Semen beku yang digunakan berasal dari pejantan unggul. Perkawinan suntik dapat meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat dan menghasilkan anakan berkualitas dalam jumlah banyak.

inseminasi buatan
foto: pertanianku

Tujuan inseminasi buatan adalah memperbaiki mutu genetik pada hewan ternak, mengurangi biaya perkawinan, mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas, mengurangi gangguan fisik pada betina ketika kawin, meningkatkan populasi angka kelahiran ternak secara tepat dan teratur, serta mencegah penularan penyakit kelamin yang dapat menular setelah proses perkawinan alami.

Namun, sayangnya, perkawinan suntik ini sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Tingkat keberhasilan dari inseminasi buatan sangat bergantung pada kualitas semen beku, ketepatan waktu inseminasi, inseminator, dan lingkungan betina. Oleh karena itu, bukan hal mustahil bila sehabis inseminasi buatan induk sapi gagal mengalami kebuntingan.

Melansir dari cybex.pertanian.go.id, kegagalan bunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

  1. Peternak tidak tepat waktu saat melapor ke petugas atau inseminator saat pertama kalinya melihat tanda-tanda birahi pada ternak.
  2. Kualitas bibit yang digunakan mati atau memiliki daya fertilitas yang rendah karena bibit tidak ditangani dengan tepat.
  3. Higienitas alat inseminasi buatan kurang dipedulikan sehingga alat terkontaminasi bakteri.
  4. Petugas inseminator tidak menjalankan proses inseminasi buatan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang sudah ditetapkan.
  5. Kesehatan ternak tidak diperhatikan sehingga pada saat inseminasi ternak sedang sakit, apalagi bila ternak sedang mengalami gangguan pada alat produksi.

Untuk meminimalisir penyebab kegagalan bunting, Anda perlu memperhatikan beberapa hal ini.

  1. Peternak harus tahu tanda-tanda ternak birahi, seperti ternak terlihat gelisah, nafsu makan berkurang, seirng mengeluh, vulva SAS, adanya lendir berwarna putih keluar dari vulva, serta sering menaiki sapi lain. Bila tanda-tanda birahi tersebut terlihat pada pagi hari, sebaiknya sapi dikawinkan pada sore hari.
  2. Peternak juga harus memperhatikan kondisi kesehatan ternak. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Berikan nutrisi yang cukup agar kesehatan sapi tetap terjaga, terutama alat reproduksinya.