Kiat Menghasilkan Belimbing Jumbo

Pertanianku — Pernahkah Anda melihat belimbing jumbo dengan bobot di atas 1 kg per buah? Penangkar buah di Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil menghasilkan enam buah belimbing sebesar melon dewasa. Total ada 20 buah dari tabulampot yang dimiliki. Ada 14 buah berbobot rata-rata 1,2–1,5 kg, sedangkan sisanya baru dipanen setelah satu bulan kemudian dengan bobot 2 kg per buah.

belimbing jumbo
foto: Pixabay

Belimbing jumbo bisa didapatkan dengan perawatan khusus dan hanya bisa dilakukan pada beberapa jenis belimbing tertentu. Eko, sang penangkar, mendapatkan bibit belimbing jumbo tersebut dari temannya. Bibit tersebut merupakan hasil cangkok yang sudah berumur 2,5 tahun. Bibit ditanam di pot dengan media tanam yang terbuat dari tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Namun, dari delapan bibit yang didapatkan, hanya 5 tanaman yang berhasil hidup.

Tabulampot belimbing dapat dipelihara di pekarangan rumah. Setiap tanaman mendapatkan 2 liter larutan bakteri rhizosfer. Larutan tersebut dibuat dengan cara melarutkan 20 ml bakteri rhizosfer dengan 14 liter air. Bakteri rhizosfer yang diberikan dapat mempercepat penyerapan nutrisi oleh akar.

Selanjutnya, Eko juga memberikan ZPT organik di awal tanam. Hal itu dilakukan agar tanaman bisa mendapatkan cukup makanan sehingga ketika memasuki masa generatif, tanaman tidak akan kekurangan nutrisi untuk perkembangan buah.

Ketika memasuki masa berbunga, Eko memberikan pupuk campuran berupa 200 gram kalium nitrat, 200 gram pupuk makro, 100 gram pupuk mikro, dan sebutir telur ayam kocok yang dilarutkan dengan 5 liter air. Telur ayam berguna untuk menambah dompolan bunga karena mengandung asam amino yang mudah diserap oleh tanaman.

Perawatan selanjutnya yang perlu diberikan adalah memangkas bunga-bunga yang muncul di tempat yang salah. Eko hanya mempertahankan bunga yang muncul di batang untuk menjadi buah. Biasanya, buah yang tumbuh di bagian tersebut berukuran lebih besar, memiliki sosok sempurna, dan rasanya lebih manis daripada buah yang muncul di ranting dan cabang. Hal tersebut dikarenakan luas penampang batang yang jauh lebih besar.

Saat bunga sudah berubah menjadi pentil atau berumur 21 hari, Eko mulai menyeleksi buah. Buah yang dipilih hanya buah berbentuk sempurna dan sehat. Sementara itu, buah yang cacat dan kuntet dibuang. Buah yang dipertahankan hanya 2–3 buah per dompol. Setelah terpilih, buah-buah tersebut dibungkus dengan kertas semen untuk menghindari serangan hama.