Kiat Menghasilkan Benih Gurami Ukuran Silet dan Korek

Pertanianku Ukuran silet dan korek merupakan segmen ketiga pada usaha gurami.Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan cukup lama atau lambat. Oleh karena itu, para pembudidaya harus melakukan segmen usaha agar perputaran modal mereka cepat. Salah satunya adalah segmen benih gurami ukuran silet dan korek.

gurami ukuran silet
foto: pertanianku

Untuk menghasilkan benih gurami ukuran silet dan korek, pembudidaya dapat membeli benih gurami ukuran kuku. Lama pemeliharaan dari ukuran kuku hingga ukuran silet dan korek adalah dua bulan. Benih korek akan berukuran 20 hingga 25 gram per ekor.

Benih kuku yang akan dipakai adalah yang memiliki kriteria bobot sekitar 3 hingga 5 gram. Jika benih yang digunakan tidak memiliki kualitas yang baik, budidaya akan berpotensi gagal atau keuntungan yang didapatkan akan lebih rendah.

Kriteria lainnya untuk benih yang baik untuk digunakan adalah sehat, tidak cacat atau luka, tubuh tidak kaku, dan gerakan lincah. Warna benih yang baik tidak terlalu hitam dan memiliki sisik yang lengkap. Jika dilihat secara visual, benih yang sehat, bagian kepalanya akan mengarah ke dasar dalam wadah angkut.

Wadah yang dapat digunakan untuk budidaya benih ukuran silet dapat berupa akuarium, bak plastik ukuran besar, kolam terpal, kolam tembok, ataupun kolam tanah. Penggunaan wadah dapat disesuaikan dengan kondisi pembudidaya.

Namun biasanya para pendeder benih lebih sering menggunakan wadah dalam bentuk kolam, baik berupa kolam tanah, kolam terpal maupun kolam tembok. Biasanya kolam yang dibuat seluas 12 m2. Kolam terpal merupakan kolam yang paling sering digunakan oleh para pendeder karena lebih praktis dan mudah untuk dibuat.

Dalam memelihara benih, pemberian pakan harus tidak boleh terlambat dan terartur. Selain itu, para pembudidaya harus menjaga kualitas air dengan benar sehingga dapat meminimalisir risiko ikan sakit. Berdasarkan pengalaman beberapa pembudidaya, pendederan benih akan lebih efektif jika dilakukan pada kolam terpal atau kolam beton dan dipadukan dengan sistem akuaponik.

Saat melakukan tebar benih harus dilakukan dengan hati-hati. Jika penebaran dilakukan sembarangan dan tidak hati-hati, ikan yang masuk ke kolam akan cepat mati dan tidak akan bisa dipanen. Selain itu, jika penebaran dilakukan secara kasar dapat menimbulkan luka pada tubuh ikan sehingga ikan akan rentan terkena penyakit. Benih sebaiknya ditebar pada sore hari.

Pakan yang diberikan untuk tahap pembesaran hingga ukuran silet adalah tanaman lemna minor dan pada tahap pembesaran korek adalah pelet apung protein.