Pertanianku — Seringkali pada beberapa jambu air yang sudah masak ditemukan ada penghuninya, yakni ulat. Ulat tersebut merupakan hama yang menyukai buah manis karena mengandung karbohidrat. Oleh karena itu, Anda harus menerapkan beberapa pengendalian untuk menjaga buah jambu air agar bisa dipanen dalam keadaan bobot besar, manis, dan mulus. Simak tipsnya berikut ini.

Bungkus buah
Jambu air termasuk buah berkulit tipis. Saking tipisnya, kulit tersebut menyatu dengan daging buah sehingga mudah sekali ditembus oleh hama. Sebenarnya, pada kulit buah jambu mengandung vitamin C paling tinggi sehingga sebaiknya juga dikonsumsi. Berbeda halnya dengan buah seperti mangga, alpukat, dan jeruk. Ulat sulit menembus buah-buah tersebut karena kulitnya berlapis lilin.
Buah perlu mendapatkan perlindungan ekstra dengan cara dibungkus. Melindungi buah dengan pestisida dianggap tidak efektif karena ulat tersebut berada di dalam buah dan penggunaan pestisida dikhawatirkan dapat membuat residunya terakumulasi menjadi racun.
Pembungkusan buah sebaiknya sudah dilakukan sejak masih muda, ketika buah masih berukuran pentil. Bahan pembungkus yang digunakan sebaiknya ringan, tidak panas, tidak bisa ditembus ulat, dan tidak mudah hancur karena air hujan. Anda bisa menggunakan kertas koran, kertas semen, kertas karbon, kantong kresek, atau kain bekas. Bahan tersebut ringan sehingga tidak memberatkan tangkai buah dan mencegah kerontokan.
Di Taiwan, pekebun jambu air menggunakan pembungkus khusus yang terbuat dari kertas berlapis plastik di dalamnya, mirip seperti kertas bungkus nasi.
Penjarangan buah
Banyaknya buah yang tumbuh tidak serta-merta dapat membuat hasil panen bagus. Anda perlu menjarangkan buah yang tumbuh. Buah yang dijarangkan adalah buah berukuran kecil. Apabila penjarangan tidak dilakukan, buah-buah yang dipanen semuanya akan berukuran kecil dan rasanya hambar.
Biasanya, buah akan rontok saat pembesaran karena kompetisi untuk merebutkan makanan yang terjadi antarbuah di dalam satu dompolan. Buah yang rontok tidak bermanfaat dan hanya memboroskan energi. Itulah alasannya Anda sebaiknya melakukan penjarangan sejak buah masih pentil.