Kiat Pemangkasan Tanaman Jambu Biji agar Produktif dan Cantik

Pertanianku — Sama seperti tanaman buah lainnya, tamanan jambu biji perlu dipangkas untuk menjaga bentuknya dan membuat tanaman menjadi lebih produktif. Umumnya, pemangkasan tanaman jambu biji terbagi menjadi tiga, yakni pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan produksi.

pemangkasan tanaman jambu biji
foto: pertanianku

Pemangkasan bentuk bertujuan membentuk tajuk tanaman dan mengatur tinggi rendahnya tanaman sehingga tajuk tanaman rendah dan proses panen berlangsung lebih mudah. Pemangkasan bentuk bisa dimulai saat tanaman sudah memiliki beberapa tunas dan cabang. Tunas atau cabang yang dipangkas adalah tunas air, cabang yang tumpang tindih, dan cabang yang mengarah ke bawah.

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan untuk mempertahankan bentuk tajuk agar tetap baik. Pemangkasan dilakukan untuk membuang seluruh tunas air, cabang yang terkena penyakit dan hama, serta cabang yang patah atau kering. Pemangkasan ini dilakukan setiap saat bergantung pada kondisi tanaman.

Pemangkasan produksi bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas buah. Pemangkasan dilakukan dengan membuang seluruh tunas air dan cabang yang terlalu rimbun dan rapat agar seluruh bagian tanaman bisa terkena sinar matahari. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang yang aktif vegetatif, pada cabang tersebut tiga daun dari pucuk dipotong dan disisakan tujuh lembar daun di bagian bawah untuk merangsang munculnya bunga. Pemangkasan perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir untuk memancing tunas-tunas baru muncul.

Untuk Anda yang merasa sudah perlu melakukan pemangkasan pada tanaman jambu biji kesayangan, berikut ini ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.

  • Pangkas cabang yang tidak produktif dan cabang air dengan arah serong ke bawah (sudut 45–60°). Gunakan pisau/gunting yang tajam, bersih, dan tidak tercemar. Sebaiknya, luka bekas potongan dilapisi oleh lilin untuk mencegah penyakit masuk.
  • Rompes daun yang tidak produktif. Daun yang dimaksud adalah daun yang berada di bagian dalam tajuk, daun tua, dan daun terserang penyakit. Perompesan daun maksimal hanya 25 persen dari total daun yang ada.
  • Lakukan pemupukan dengan pupuk P dan K yang tinggi setelah pemangkasan cabang dan perompesan daun. Pupuk tersebut akan merangsang munculnya tunas-tunas bunga.