Pertanianku — Potensi pembenihan gurami relatif cukup luas karena bisa dikembangkan di mana saja selama teknis budidaya memenuhi syarat. Selain itu, pemasaran benih ikan gurami juga lebih mudah karena adanya segmentasi benih yang dikelompokkan berdasarkan ukurannya, seperti gabah, biji oyong, silet, korek, rokok, dan tampelan. Pembenihan ikan gurami dapat dilakukan di kolam terpal yang lebih ekonomis, simak ulasan lebih detailnya di bawah ini.
Memulai usaha
Sebelum usaha, Anda perlu mencari lokasi yang memiliki sumber air yang sesuai dengan kebutuhan ikan gurami. Selanjutnya, buat kolam pemeliharaan, induk, pemijahan, dan penetasan telur. Kolam untuk penetasan merupakan kolam terpal berukuran 4 m × 5 m × 0,5 m. Siapkan peralatan tambahan berupa water heater, pompa air, thermometer, dan pH kit. Langkah terakhir dalam persiapan adalah menyiapkan induk yang sudah matang gonad.
Pelajari kendalanya
Setiap usaha budidaya pasti memiliki kendala, begitupun dengan pembenihan ikan gurami. Kendala yang kerap dialami pada lini usaha ini adalah benih berkualitas sulit dihasilkan ketika suhu sedang dingin, telur sering gagal menetas karena kualitas air buruk, dan sering ada serangan penyakit pada benih jika perawatan tidak maksimal.
Strategi budidaya
Masukkan induk ke kolam pemijahan dengan perbandingan jumlah yang sama antara induk jantan dan betina. Telur hasil pemijahan harus segera dipindahkan karena telur akan menetas dalam jangka waktu 24—36 jam. Larva yang sudah berumur 4—5 hari bisa diberikan pakan alami, seperti cacing sutera, rotifer, dan daphnia/moina. Anda juga bisa memberikan pakan buatan berbentuk serbuk.
Jangan lupa untuk melakukan pergantian air secara rutin selama masa perawatan larva. Agar daya tetus telur tinggi, berikan aerasi untuk menambah oksigen.
Anda juga perlu menambah wawasan dengan berkunjung ke pembudidaya gurami yang sudah ahli. Kunjungan tersebut juga berguna untuk mencari induk gurami yang berkualitas.
Peluang pasar
Peluang pasar benih gurami masih terbuka lebar, terutama di wilayah Bogor, Depok, dan Cianjur. Kebutuhan benih di ketiga tempat tersebut masih berasal dari Jawa Barat dan Garut.