Kiat Pengiriman Buah Naga Berdasarkan Tujuannya

Pertanianku — Keberhasilan usaha budidaya tanaman buah naga tidak hanya terletak pada produksi buah, tetapi juga ditentukan oleh cara Anda mengemas. Selain itu, proses pengiriman sangat memengaruhi kondisi buah yang akan dipasarkan.

buah naga
foto: Pixabay

Kualitas buah naga menjadi salah satu daya tarik karena mayoritas pembeli pasti lebih menginginkan buah yang terlihat utuh dan bagus. Kualitas buah yang menurun akan mengakibatkan daya jual buah tersebut menurun juga. Itu sebabnya pengemasan menjadi bagian penting yang perlu Anda kuasai.

Saat ingin mengirim buah naga, langkah pertama yang perlu Anda perhatikan adalah jarak tempuh dari kebun hingga tujuan akhir. Selanjutnya, Anda juga perlu memerhatikan jenis transportasi yang akan digunakan. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap ketahanan buah selama masa pengiriman.

Berdasarkan tujuannya, pengiriman buah naga terbagi menjadi dua jenis, yaitu pasar lokal dan ekspor. Berikut ini cara mengirim buah sesuai dengan tujuannya.

Pasar lokal

Pasar lokal yang dimaksud adalah pasar dalam negeri. Pengiriman buah ke pasar lokal umumnya dilakukan dengan menggunakan mobil atau pesawat udara, bergantung pada jarak tempuh. Pengiriman buah untuk kota-kota antarprovinsi dalam satu pulau, sebaiknya menggunakan mobil truk atau mobil boks bila jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, Anda bisa menggunakan kereta. Sementara itu, pengiriman antarpulau bisa memanfaatkan pesawat udara.

Pengiriman dalam jarak dekat dapat dilakukan dengan mobil kecil. Alat transportasi tersebut sebaiknya dilengkapi dengan pendingin karena buah sangat peka terhadap suhu panas. Anda juga perlu memerhatikan kebersihan alat transportasi. Usahakan alat transportasi yang digunakan terbebas dari aroma tajam, seperti minyak.

Pasar ekspor

Buah yang akan diekspor umumnya dikemas dalam kardus yang dimasukkan ke kontainer pendingin. Hal ini diperlukan karena jarak tempuh yang jauh. Apabila buah tidak dikemas seperti itu, buah akan mudah rusak. Buah yang rusak tentunya akan sulit bersaing dengan buah-buah yang berasal dari negara lain.

Ruang penyimpanan buah di dalam alat transportasi harus memiliki sistem kontrol atmosfir sehingga kesegaran buah akan tahan hingga 25 hari. Memperpanjang masa kesegaran buah dapat dilakukan bila ruang penyimpanan memiliki konsentrasi O2 kurang dari 8 persen dan CO2 lebih dari dua persen, kelembapan udara lebih dari 80 persen, dan suhu sekitar 13—15°C.