Kiat Sukses Bisnis Pembenihan Gurami di Kolam Terpal

Pertanianku — Peluang usaha pembenihan gurami tergolong terbuka lebar di semua tempat yang telah memenuhi syarat budidaya. Pemasaran benih gurami tergolong mudah karena adanya segmentasi benih sesuai dengan ukuran. Selain itu, permintaan gurami tak pernah surut karena ikan ini masih menjadi primadona, terutama di rumah makan yang menyajikan makanan khas Indonesia. Hal tersebut membuat bisnis pembenihan gurami semakin potensial dijalani.

pembenihan gurami
foto: Pertanianku

Usaha pembenihan gurami bisa dimulai dengan kolam terpal, kolam budidaya yang terkenal murah dan mudah dibuat. Untuk Anda yang mulai tertarik mencoba usaha pembenihan dengan kolam terpal, berikut ini beberapa kiat yang dapat membantu usaha Anda.

Sebelum memulai usaha

Pilih lokasi usaha dengan sumber air yang sesuai dengan kebutuhan ikan gurami. Setelah menemukan lokasi yang tepat, buat kolam untuk perawatan induk, pemijahan, dan penetasan telur. Kolam penetasan telur berupa kolam terpal berukuran 4 m × 5 m × 0,5 m.

Selanjutnya yang perlu Anda siapkan adalah peralatan yang dibutuhkan, seperti water heater/lampu pemanas, pompa air, termometer, dan pH kit. Siapkan pula indukan gurami dengan melakukan seleksi induk yang telah matang telur.

Kendala usaha

Semua lini usaha pasti memiliki kendala. Sebagai pemula, Anda harus mengenali kendala yang kemungkinan akan terjadi sehingga Anda dapat mengetahui cara mengatasi kendala tersebut dengan benar. Kendala yang kemungkinan akan terjadi antara lain keterbatasan jumlah benih pada bulan dingin, yakni antara Juli hingga Agustus.

Kendala selanjutnya yang kerap dialami pembudidaya adalah telur sering gagal tetas jika air penetasan kotor. Kendala terakhir yang sering terjadi secara tiba-tiba ialah serangan penyakit pada benih jika perawatan tidak maksimal.

Strategi

Lakukan pergantian air secara rutin selama perawatan larva agar kondisi air tetap terjaga. Beri aerasi untuk menambah oksigen agar daya tetas telur tinggi.

Segera pisahkan telur dengan induk. Telur yang telah dibuahi dalam jangka waktu 24—36 jam akan segera menetas. Setelah 4—5 hari dari telur menetas, berikan pakan. Pakan dapat berupa pakan alami, seperti cacing sutera, rotifera, daphnia, moina, atau pakan buatan berbentuk serbuk.

Informasi dan referensi

Cari informasi tentang budidaya gurami di sentra produksinya untuk mendapatkan induk yang berkualitas seperti di Bogor, Ciamis, Parung (Jawa Barat), Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Temanggung (Jawa Tengah), Blitar, Tulungagung, dan Kediri (Jawa Timur).

Anda juga bisa membaca buku Panen Gurami di Pekarangan terbitan Penebar Swadaya. Buku ini dapat menjadi referensi untuk melakukan usaha pembenihan gurami di kolam terpal dengan lahan terbatas. Untuk mendapatkannya, Anda bisa menghubungi WhatsApp admin Penebar Swadaya atau berkunjung ke Tokopedia Penebar Swadaya.